Belum Ada Keberangkatan Umroh Selain di Bandara Soekarno-Hatta
IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Dirjen Penyelenggara Haji Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief memastikan tidak ada keberangkatan umroh selain dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Kepastian ini sebagai jawaban atas adanya pertanyaan bahwa ada keberangkatan umroh dari Bandara Yogyakarta.
"Habis dari Yogya kan ke Jakarta," kata Hilman saat dihubungi Republika kemarin.
Hilman menegaskan, bahwa sampai saat ini belum ada penerbangan internasional termasuk umroh dari Bandara Yogyakarta. Menurutnya, Surabaya dan Bali sebagai pusat wisata, bandaranya tidak menyediakan penerbangan internasional.
"Apakah Yogya ada penerbangan internasional. Setahu saya tidak ada dan hanya ada di Jakarta yang ada penerbangan internasional. Bali saja belum ada dan baru akan ada Surabaya," katanya.
Dihubungi terpisah, Direktur Bina Umroh dan Haji khusus, Nur Arifin menegaskan tidak ada keberangkatan umroh selain di Jakarta. Sampai saat ini kebijakan umroh satu pintu masih tetap berlaku.
"Belum. Baru Soetta saja," kata Nur Arifin kemarin.
Sebelumnya diberitakan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta memberangkatkan 29 jamaah umroh melalui Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo menuju Tanah Suci Arab Saudi yang perdana pada masa pandemi COVID-19.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY Masmin Afif mengatakan pelepasan jamaah umroh ini juga sebagai upaya yang selaras dengan pernyataan Menteri Agama bahwa tidak ada penghentian layanan pendaftaran umrah selama pandemi COVID-19.Keberangkatan 29 jamaah umrah perdana dilakukan oleh Kanwil Kemenag DIY setelah sebelumnya moratorium keberangkatan haji maupun umrah terbit dari pemerintah Arab Saudi.
"Keberangkatan jamaah umroh ini menyusul dibukanya akses ibadah umroh yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Jamaah umrah didominasi berasal dari wilayah DIY. Kami berharap keberangkatan perdana ini dibarengi dengan penerapan protokol COVID-19 oleh jamaah," kata Masmin Afif.
Ia mengatakan keberangkatan jamaah umroh sudah melalui prosedur kesehatan baik saat jamaah dikatakan layak untuk pergi, sampai di kota suci Madinah, sampai dengan kembali ke Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya paparan COVID-19 varian Omicron.
Ia juga berpesan kepada seluruh jamaah umroh untuk selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan."Jamaah disediakan tempat isolasi mandiri di sana. Saat kembali, jamaah juga harus melalui proses isolasi mandiri di Jakarta sebelum pulang kembali ke rumah," kata Afif.
Sementara itu, jamaah umrah Nur Widya mengatakan ia harus menunggu selama sekitar dua tahun sebelum akhirnya bisa berangkat umrah ke tanah suci. Ia harus menunda keberangkatan ibadah umrah selama dua kali.
"Sebelum pemberangkatan ini, dua kali tertunda. Baru tahun ini bisa berangkat. Saya tidak percaya bisa berangkat. Saya mendapatkan informasi bisa berangkat itu Rabu pekan lalu," katanya.