Pasar Sepeda Motor Diproyeksikan Tumbuh 10 Persen
Hal itu ditopang pengendalian pandemi Covid-19 dan perbaikan daya beli.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar sepeda motor di dalam negeri diproyeksikan masih terus tumbuh dengan angka sekitar 10 persen seiring dengan pemulihan ekonomi dan dibayangi lonjakan penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Eksekutif Wakil Presdir PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman mengakui penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron, saat ini masih menjadi perhatian dalam memproyeksi pasar sepeda motor di Indonesia. Namun, lanjut dia, belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 pada 2020, AHM lebih siap menghadapi perkembangan.
"Organisasinya sudah belajar, jadi (sudah) pintar," kata Johannes secara daring di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Karena pengalaman menghadapi guncangan akibat Covid-19 pada 2020 yang telah menyebabkan pasar sepeda motor Indonesia anjlok hanya mencapai 3,6 juta unit itulah, pada 2021, kata Johannes, pasar bangkit dan melonjak 40 persen menjadi 5,05 juta unit.
Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya menambahkan lonjakan permintaan sepeda motor tahun 2021 tidak lepas dari pengendalian pandemi Covid-19, kenaikan harga komoditas terutama sawit dan batu bara, serta dukungan pemerintah untuk mendongkrak daya beli masyarakat menengah ke bawah. "Harapan kami pada 2022 dengan kondisi protokol kesehatan, pengendalian Covid-19, mobilitas membaik, ekonomi bergulir, (harga) komoditas kita harapkan stabil, pasar (sepeda motor) kami berharap bisa tumbuh 10 persen dibanding 2021, bisa menjadi 5,1 juta sampai 5,5 juta unit," kata Thomas menguraikan.
AHM menargetkan penjualan sepeda motor Honda pada 2022 juga tumbuh seiring pasar nasional yaitu 10 persen, menjadi 4,2 juta sampai 4,4 juta unit dibanding tahun 2021 yang mencapai 3,9 unit. Pada 2021 penjualan sepeda motor Honda, juga mengalami lonjakan sekitar 40 persen dengan angka hampir 4 juta unit atau tepatnya 3,928 juta unit dan menguasai sekitar 77-78 persen pasar sepeda motor di Indonesia.
"Kontribusi pasar terbesar masih sepeda motor matik 88-89 persen, 5 persen di segmen sepeda motor bebek, dan 6-7 persen sepeda motor sport," kata Thomas.
Ia optimistis dengan pengalaman menghadapi dampak pandemi Covid-19 pada 2020, seluruh pemangku kepentingan penjualan sepeda motor Honda, termasuk manufakturing, jaringan diler, dan pembiayaan, mampu menghadapi tantangan 2022 dengan menghasilkan pertumbuhan penjualan tahun ini."Tahun 2020 kita hanya jualan 3,3 juta unit, dan pasar sepeda motor nasional saat itu di bawah 4 juta," ujar Thomas.