Elon Musk Diminta Bantu Warga Tonga Terhubung ke Internet
Letusan gunung di Tonga memutus satu-satunya kabel yang menghubungkan ke internet.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota parlemen Selandia Baru Shane Reti telah meminta bos SpaceX Elon Musk untuk membantu Tonga memulihkan konektivitas internet. Letusan gunung berapi pada Sabtu lalu memutuskan satu-satunya kabel yang menghubungkan ke internet.
Reti membagikan surat kepada Musk di Twitter pada Kamis (20/1/2022). Dia meminta Musk menggunakan layanan internet Starlink yang berbasis satelit SpaceX untuk membuat internet di Tonga kembali aktif. Menurut Reti, cara tersebut dinilai lebih baik dibandingkan menunggu perbaikan kabel.
Namun, Musk belum menjawab permintaan Reti yang dikirimnya pada Senin lalu. “Saya kira Elon Musk hanya bisa mengatakan tidak dan jika Anda tidak bertanya, Anda tidak tahu,” kata Reti.
Letusan gunung berapi terjadi pada akhir pekan sekitar 40 mil utara ibu kota Tonga, Nuku'alofa dengan efek ledakan kuat yang menyebabkan sejumlah kematian dan cedera akibat banjir dan abu. Letusan itu juga memutuskan satu-satunya kabel bawah laut yang menghubungkan penduduk Tonga ke internet.
Kabel yang rusak membentang 500 mil melintasi Pasifik ke Fiji dan dipasang pada tahun 2013 yang membawa konektivitas berkecepatan tinggi. Sebuah kapal dengan peralatan perbaikan sedang bersiap untuk berlayar dari Papua Nugini, tetapi diperkirakan tidak akan mencapai Tonga sampai awal Februari.
Perbaikan kemungkinan akan memakan waktu beberapa pekan karena melibatkan pekerjaan rumit seperti menemukan bagian kabel yang rusak, mengangkutnya dari dasar laut ke kapal, dan membangun di bagian pengganti.
Dilansir Digital Trends, menurut laporan New York Times, kerusakan kabel internet terjadi sekitar 23 mil dari ibu kota Tonga yang diperkirakan karena tanah longsor atau pergeseran dasar laut secara tiba-tiba. Selama beberapa hari pertama setelah letusan, semua jalur komunikasi terputus.
Layanan Starlink SpaceX telah digunakan dalam situasi darurat untuk menyediakan akses internet selama dan setelah kebakaran hutan yang menghancurkan di Washington pada September 2020. Infrastruktur yang menyediakan konektivitas di area tersebut hancur dalam kebakaran yang mendorong SpaceX untuk menyebarkan terminal Starlink di area tersebut sehingga responden dan warga bisa online.