Startup Haus! Raup Pendapatan Rp 250 Miliar Sepanjang 2021
Haus1 melaporkan rerata penjualan 162 outlet mencapai Rp 6,5 juta per hari
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Startup asal Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) kekinian Haus! mencatat performa gemilang sepanjang 2021. Perusahaan berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 250 miliar.
Kinerja baik tersebut ditopang oleh catatan penjualan produk dari 162 gerai Haus! yang mencapai rerata penjualan senilai Rp 6,5 juta per harinya. CEO & Co-Founder Haus! Gufron Syarif mengatakan pertumbuhan bisnis Haus! yang berkelanjutan merupakan salah satu target perusahaan yang ingin dijaga.
"Sejak didirikan pada 2018, Haus! ingin menjadi perusahaan yang tumbuh secara berkelanjutan dengan misi untuk menyebarkan kebahagiaan lewat segelas minuman," kata Gufron dalam keterangan resminya, Sabtu (22/1).
Berbeda dengan startup F&B sejenis, Haus! tidak menerapkan sistem franchise (waralaba) dalam ekspansi bisnisnya. Seluruh gerai dimiliki atau dikelola penuh oleh manajemen Haus! Dengan menerapkan sistem seperti ini, manajemen memiliki kendali penuh terhadap setiap gerai yang beroperasi.
Dalam tiga tahun perjalanannya, Haus! telah menjangkau sejumlah kota di Indonesia, bahkan hingga kota di luar Jabodetabek seperti Surabaya, Bandung, Jogja, Solo, Karawang, Serang, dan Cilegon yang cukup antusias terhadap produk Haus!
“Kami sangat gembira dengan animo masyarakat Indonesia yang menilai kualitas produk kami tidak kalah dengan kompetitor sejenis yang bermain di segmen lebih premium,” kata Gufron.
Perusahaan optimistis untuk terus bersaing di segmen produk minuman kekinian ini sekaligus menjangkau target pasar Haus! yang merupakan masyarakat dari kalangan aspiring middle class dan middle class. Saat ini lebih dari 60 persen komposisi penjualan produk Haus! ditopang oleh aplikasi agregator layanan pesanan antar online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Haus! sendiri memiliki basis pelanggan yang cukup kuat di wilayah non perkotaan. Gerai yang berada di kota seperti Sukabumi, Gresik, dan Sidoarjo misalnya, volume transaksi penjualannya tidak kalah dengan gerai yang ada di Jabodetabek.
"Oleh sebab itu Haus! juga akan terus berekspansi ke kota tier 2, tier 3 dan tier 4 untuk menjadi brand minuman favorit bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Gufron.
Pada awal tahun 2022, Gufron menargetkan untuk melipatgandakan pendapatan menjadi 50 juta dolar AS atau setara dengan Rp 719 miliar. Untuk mencapai hal tersebut, Haus! akan fokus dengan rencana ekspansi yang agresif dengan menambah sekitar 338 gerai baru di 2022 guna mempertahankan kepemimpinan brand Haus! di pasar minuman kekinian.
Selain itu, Haus! juga memiliki sejumlah rencana strategis perusahaan seperti rencana penggalangan dana dari investor pada kuartal kedua tahun 2022 dan sejumlah kolaborasi dengan beberapa brand terkemuka di Indonesia. Haus! terakhir kali tercatat mendapatkan suntikan dana dari BRI Ventures senilai Rp 30 miliar pada Desember 2020 lalu.
"Saat ini kami sedang menjajaki rencana pendanaan dengan beberapa rekan investor yang kami targetkan dapat rampung di kuartal kedua tahun 2022. Hal ini sejalan dengan sasaran kami untuk memperkuat ekspansi di beberapa fokus wilayah seperti Jawa dan Bali," tambah Gufron.
Sebagai bagian dari target jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemimpin di industri F&B, Haus! menargetkan untuk memiliki 1.000 gerai pada 2025 dengan memperhatikan beberapa aspek bisnis seperti mempertahankan profit, meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand, sekaligus membangun dasar untuk pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.