Banyak Anak dalam Kasus Covid-19 di Singapura

17.699 anak di bawah usia 12 tahun positif Covid-19 sejak pandemi dimulai.

Republika/Thoudy Badai
Vaksinasi anak. Kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di Singapura tercatat cukup banyak dialami oleh anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
Rep: Puti Almas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di Singapura tercatat cukup banyak dialami oleh anak-anak berusia di bawah 12 tahun. Sebuah laporan mencatat bahwa sebanyak 17.699 anak di bawah usia 12 tahun positif Covid-19 sejak pandemi dimulai pada awal 2020. 

Baca Juga


Tercatat setidaknya 2.586 membutuhkan perawatan di rumah sakit. Dilansir The Strait Times, anak-anak berusia di bawah 12 tahun di Singapura menjadi mayoritas kasus Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Dari Oktober 2021 tercatat ada empat anak mengalami infeksi parah dan membutuhkan suplementasi oksigen dan penanganan di unit perawatan intensif (ICU).

Rumah Sakit Wanita dan Anak KK dan Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura juga melaporkan bahwa lebih banyak anak dengan gejala pernapasan terkait Covid-19 dan non-Covid-19 yang memerlukan perawatan. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan: Banyak negara melaporkan lonjakan kasus pada anak-anak masuk ke rumah sakit.

Kung mengingatkan pentingnya vaksinasi yang dapat mencegah gejala penyakit parah pada anak-anak. Ia mengatakan telah bertemu dengan sejumlah orang tua yang khawatir tentang anak-anak mereka yang mendapatkan vaksin. 

“Mereka juga memahami risiko infeksi, dan mempertimbangkan kembali pro dan kontra,” ujar Kung.

Lebih dari 140.000 anak di bawah usia 12 tahun juga telah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19. Rata-rata, sekitar 6.000 anak divaksinasi setiap hari.

Kung dalam unggahan di jejaring sosial Facebook juga memasukkan tabel yang merangkum risiko dan manfaat vaksinasi untuk anak-anak. Tabel menunjukkan bahwa tidak ada komplikasi serius dari vaksinasi yang dilaporkan dan dikonfirmasi secara lokal sejauh ini. 

Sementara itu, terdapat satu dari 1.000 kejadian Sindrom Peradangan Multisistem pada anak-anak, suatu kondisi di mana sistem kekebalan anak bereaksi berlebihan setelah infeksi Covid-19, biasanya dua sampai delapan minggu kemudian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler