Pemkot Kediri Fasilitasi Pengurusan Sertifikasi Halal pada IKM
Selama 2020-2021, baru delapan IKM yang sertifikasi halalnya sudah selesai.
REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal untuk industri kecil dan menengah (IKM) di Kota Kediri yang telah mengajukan sebelumnya, dengan harapan agar usaha IKM ke depan bisa lebih berkembang.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pemkot selalu mendampingi IKM untuk pengajuan sertifikasi halal. Hal ini sebagai bentuk dukungan agar IKM terus berkembang dan usahanya berkelanjutan. "Jadi Pemkot Kediri itu tidak hanya melakukan pendampingan dari sisi product development dan pemasaran saja, namun juga membantu dari sisi legalitas seperti pengurusan PIRT ataupun kali ini kami membantu pengurusan sertifikasi halal," kata Wali Kota di Kediri, Selasa (25/1/2022).
Ia menambahkan adanya sertifikasi halal itu tentunya menguntungkan pemilik usaha. Terlebih lagi usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman. "Kalau mau produknya diserap pasar yang lebih luas, mau tidak mau pelaku usaha terutama makanan dan minuman harus punya sertifikat halal," ujar dia.
Pihaknya menambahkan sertifikasi ini juga bagian dari upaya Pemerintah Kota Kediri menjamin konsumen sehingga produk tidak diragukan dari sisi halal.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari menambahkan pihaknya membantu menguruskan untuk sertifikasi halal bagi IKM secara gratis. Selama 2020-2021, baru delapan IKM yang sertifikasi halalnya sudah selesai. Proses sertifikasi jadi cukup lama, mengikuti prosedur dari lembaga yang bersangkutan.
"Dari tahun 2020-2021 ini turun sekitar delapan IKM. Memang ketentuan dari pusat seperti itu, tapi ada angin segar bahwa sertifikasi halal akan turun biayanya. Masa berlakunya juga bertambah. Dengan itu, insya Allah akan lebih banyak lagi IKM yang kami fasilitasi," kata Tanto.
Wali kota mengunjungi rumah produksi Roti Rasa Manna, yang penjualannya sudah mencapai Kediri Raya, Jombang, Mojokerto, Surabaya hingga Madura.
Wisanggono, pemilik usaha itu mengaku telah mulai memroduksi roti sejak 2013 dan merasakan hasilnya pada 2017 - 2019. Dengan sertifikasi halal yang diterimanya, ia pun berharap agar usahanya terus berkembang.
"Pandemi COVID-19 membuat usaha ini sedikit menurun, namun pelan-pelan mulai membaik. Dengan modal sertifikasi halal ini kami optimistis bisa semakin besar," kata Wisanggono.