Nia Dinata Garap Komedi Satire, Tora Sudiro Hingga Oka Antara Ikut Main
Artis papan atas diajak Nia Dinata mainkan serial WeTV, Turut Berduka Cita.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Nia Dinata kini sedang menggarap Turut Berduka Cita, series komedi satire yang menjadi kolaborasi pertamanya dengan WeTV. Sejumlah artis papan atas, yakni Tora Sudiro, Ersa Mayori, Atiqah Hasiholan, Luna Maya, hingga Oka Antara digaetnya sebagai pemain.
Saat konferensi pers pada Rabu (26/1/2022), Nia mengatakan, nama-nama besar tersebut dipilih untuk membintangi series terbarunya itu dengan alasan khusus. Ia menilai, para artis tersebut berjodoh dengan karakter yang dikembangkannya.
"Kalau bagi aku, yang terpenting siapa yang bisa merepresentasikan karakter itu. Kami casting kurang lebih saat draf pertama udah jadi semua, jadi kan udah dapet bayangan. Yang paling bisa memprediksikan itu yang kami pilih dan berjodohnya sama mereka," kata Nia.
Sementara itu, produser Sunil Samtani menyebut bahwa pihaknya sangat mementingkan kualitas saat memproduksi series Turut Berduka Cita. Pemain-pemain yang dipilih pun tentu harus dapat memerankan karakter dengan sangat baik.
"Menurut saya, di tengah suasana Covid-19 ini, kami ingin memberikan produk tayangan yang dapat dinikmati, membuat tertawa, terharu, menangis. Di situ kami berdiskusi mengenai casting dan pemain-pemain inilah yang terpilih," ujar Sunil.
Memuji kemampuan akting para pemain Turut Berduka Cita, Nia menilai bahwa mereka memiliki chemistry yang luar biasa. Turut Berduka Cita menjadi series kolaborasi pertama antara Nia Dinata dan WeTV Indonesia. Nia mengaku kolaborasi tersebut merupakan proyek yang menyenangkan baginya untuk mengawali tahun 2022.
"Selain menyenangkan, juga mengharukan karena bisa reunian dengan beberapa artis, seperti Tora Sudiro, Jihane Almira, Luna Maya, dan Ersa Mayori" kata Nia.
Mengangkat genre komedi satire, Turut Berduka Cita bermula dari kematian Rauf Affan, seorang pebisnis yang berpengaruh di masyarakat. Dia merupakan bapak tiga anak dan tiga cucu.
Hari pertama, ketiga, ketujuh, dan ke-40 setelah kematian Rauf adalah saat-saat krusial untuk menguak rahasia dan perasaan mendalam tiap anggota keluarga yang ditinggalkan.
"Semoga Turut Berduka Cita bisa mendapatkan banyak penonton lewat WeTV yang juga bisa mengangkat cerita keluarga yang sangat Indonesia, namun memiliki pesan cerita yang sangat universal," kata Nia.