Pandemi Covid-19 Sebabkan Jumlah Warga Miskin Bertambah
Bupati Semarang optimistis tahun ini kondisi perekonomian daerahnya membaik.
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian Kabupaten Semarang terkontraksi hingga -2,67 persen. Dampaknya, jumlah warga miskin di daerah ini pun bertambah.
Kendati begitu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengungkapkan optimismenya atas kondisi perekonomian di daerahnya bakal membaik di tahun 2022 ini.
Terlebih, di tahun 2021 kemarin perekonomian nasional maupun di Jawa Tengah mulai menunjukkan kecenderungan yang positif. “Semoga dampaknya juga akan positif bagi Kabupaten Semarang,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (28/1).
Bupati juga berharap, pelaksanaan program pembangunan pada tahun 2022 dan rencana tahun 2023 tetap berfokus pada pemulihan ekonomi daerah.
Sehingga dapat berimbas pada pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran. “Penentuan program dan kegiatan pembangunan kita harapkan menyentuh langsung warga miskin dan pengangguran,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Barenlitbangda) Kabupaten Semarang, pada tahun lalu 2021 lalu, jumlah penduduk miskin 83 ribu jiwa lebih.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah warga miskin Kabupaten Semarang di tahun 2020 yang tercatat sebanyak 79.880 jiwa.
Uniknya, pengeluaran per kapita di sesuaikan pada tahun 2021 mencapai Rp 12 juta lebih. “Sementara pada tahun 2021 tercatat hanya Rp 11,9 juta lebih,” tegas Bupati Semarang.
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Barenlitbangda Kabupaten Semarang, Totit F Oktoriyanto menjelaskan kondisi tingkat kemiskinan Kabupaten semarang berada di posisi ke tujuh se- Jawa Tengah atau turun satu strip dibandingkan tahun 2020.
Mencermati hasil pencermatan kondisi sosial ekonomi tersebut, maka prioritas pembangunan di Kabupaten Semarang pada tahun 2022 dan 2023 diarahkan pada pemulihan pertumbuhan ekonomi.
Termasuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. “Prioritas pembangunan dalam dua tahun terakhir ini akan diprioritaskan pada pemulihan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening meminta kepada eksekutif (Pemkab Semarang) untuk memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam setiap pelaksanaan program pembangunan.
Ia berharap, upaya tersebut akan dapat menciptakan proses pembangunan yang efektif sekaligus juga lebih efisien. “Selain manfaat keterbukaan dan transparansi, dengan pemanfaatan TI juga relatif lebih efisien,” katanya.