Pakar Bagikan Tips Isolasi Mandiri di Saat Omicron Menyerang

Ketika isolasi mandiri jaga kondisi diri agar tidak memburuk.

Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pasien Covid-19 beraktivitas di area tempat isolasi terpusat. Isolasi pasien virus corona dapat pula dilakukan mandiri di rumah dengan memperhatikan sejumlah syarat.
Rep: Desy Susilawati Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid 19 di Indonesia kembali naik. Bila Anda terkonfirmasi positif, berikut tips dari Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam.

Ia mengakui pekan ini memang merupakan waktu yang cukup mengkhawatirkan untuk masyarakat Jakarta juga Indonesia karena jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat bahkan menembus angka penambahan kasus sebelumnya. Hal ini memang dihubungkan dengan melebarnya varian terbaru.

Jaga etika batuk
Pertama, ada hal yang harus diketahui oleh seseorang yang memang sedang terinfeksi atau terkonfirmasi positif. Droplet Anda bisa menularkan orang lain karena droplet mengandung virus.

"Pada saat batuk, bersin atau berbicara masih bisa menularkan kepada orang lain," ujarnya dalam video yang dikirimkan kepada Republika.co.id, Sabtu (29/1/2022).

Jaga kondisi agar tidak semakin buruk
Tips kedua adalah menjaga agar kondisi tidak semakin buruk. Dari hasil diskusi Prof Ari dengan beberapa pakar paru dan juga hasil pengalaman pribadi dalam membantu menangani pasien, ada tiga yang harus diantisipasi ketika pasien Covid mengalami infeksi.

Pertama, pasien Covid biasanya pada minggu kedua mengalami peradangan pada paru khususnya dan menyebabkan terjadinya perburukan dari fungsi paru tersebut, sehingga saturasi turun.

"Hal ini menyebabkan pasien perlu mendapatkan suplementasi oksigen. Bahkan terburuknya perlu mendapatkan ventilator," ujarnya.

Kedua, orang dengan infeksi virus ini secara umum mempunyai daya tahan tubuh rendah, sehingga bisa saja mereka ini akan mudah sekali terinfeksi oleh infeksi lain. "Jadi harus dijaga agar pasien tidak terpapar oleh infeksi lain sehingga akan memperburuk keadaan," ujar Dekan FKUI ini.

Ketiga, hal-hal yang bisa menjadi komplikasi dari pasien Covid 19 yang biasanya juga muncul pada pekan kedua yaitu adanya hiperkoagulasi (kekentalan darah). "Yang bisa saja menyebabkan kematian mendadak, serangan jantung atau mengalami stroke atau gangguan hiperkoagulasi lainnya," ujarnya.

Kamar ada sirkulasi udara dan cahaya
Saat isolasi mandiri, usahakan pasien ada dalam satu kamar sendiri. Jika memang suami istri positif, memang ada beberapa tempat isolasi, yang isinya satu kamar berdua. "Tapi diusahakan memang satu kamar sendiri," ujarnya.

Selain itu, usahakan sirkulasi udara dari kamar baik. Sirkulasi udara keluar, usahakan ada jendela keluar, sehingga udara bisa keluar. Selain itu cahaya matahari ke dalam ruangan tersebut.

"Kita berharap untuk pasien, tambahan cahaya matahari ini juga dapat meningkatkan vitamin D. Dengan adanya ultraviolet dari matahari juga membersihkan virus," tambahnya.

Baca Juga


Baca juga : Disuntik Vaksin Booster, Risiko Kematian Akibat Omicron Turun Hingga 95 Persen

Kamar mandi sendiri
Saat isolasi mandiri, diusahakan ada kamar mandi sendiri. Ketika seseorang mengalami Covid ke kamar mandi, bisa saja mengeluarkan dahak atau ingus, bisa saja virus menempel pada dinding kamar mandi. Begitupun saat buang air besar (BAB), virus menempel di saluran cerna, bisa saja menular.

"Jadi diusahakan kamar mandi sendiri, apabila tidak, maka setiap pasien itu masuk ke kamar mandi, harus segera dibersihkan," ujarnya.

Untuk yang membersihkan kamar mandi, lanjutnya, harus memakai masker dan sarung tangan. Kalau pasien masih ada tenaga, sebaiknya bersihkan sendiri.





Makan dan minum
Pasien yang menjalani isolasi, harus disuplai makan dan minumnya. Makanan untuk pasien ditaruh di meja didepan kamarnya. Pengantar makanan memberi tahu makanan sudah datang.

Setelah pengantar turun atau menjauh, baru pasien mengambil makanan. Pasien keluar kamar menggunakan masker. Tujuannya agar mencegah penularan ke orang sekitar.

Kebersihan baju
Pasien yang sedang isolasi mandiri, saat mandi, baju dilepas dan dimasukkan ke dalam tempat atau ember tertutup. Orang yang mengambil harus pakai masker dan sarung tangan. Baju bekas pasien tidak boleh dikebaskan.

Langsung saja direndam, langsung diberikan disinfektan atau air sabun. Rendam selama 30 menit sampai satu jam tergantung keadaan, setelah itu baru dicuci. Kemudian baju dijemur dan setrika taruh kembali di meja depan kamar.

Tetap tenang
Bagi pasien positif, tetap tenang. Bagi pasien muslim, tetap berdoa pada Allah, tingkatkan baca Alquran dan berdzikir. Ini akan meningkatkan ketenangan diri.

Selain itu, berusaha untuk tidak berdiskusi dengan topik yang melelahkan sehingga menggangu istirahat pasien. Karena dalam kondisi seperti ini, tidur harus cukup.

Ia menyarankan selesai makan pagi, minum obat, tidur, kemudian tidur selama satu jam. Setelah itu, persiapan makan siang, kemudian satu jam tidur lagi.

Usai sholat ashar, sebaiknya mengaji. Setelah waktu magrib, sholat magrib mengaji, dan makan.

Setelah itu, lanjutkan dengan interaksi dengan keluarga lewat video call atau wa keluarga untuk memberi kabar kondisi Anda.

"Lalu sholat Isya dan usahakan jam 8 sudah siap-siap untuk tidur. Jam 9 atau setengah 10 sudah terlelap lagi," sarannya.

Menurutnya jam tidur menjadi hal penting. Jangan sampai kita terjebak dengan kegiatan-kegiatan yang mengganggu waktu tidur.

Obat-obatan
Saat sakit, biasanya nafsu makan menurun. Karena banyak pasien ada keluhan mual, kembung akhirnya maag kambuh. Konsultasi dengan dokter dan jika ada obat maag bisa dikonsumsi.

Saat isolasi mandiri, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Saat diagnosis pertama, laporkan dan konsultasi dengan rumah sakit tersebut untuk konsumsi obat.

"Isolasi mandiri tetap harus dalam keadaan terpantau, yang artinya apabila Anda membutuhkan sesuatu bantuan medis, Anda bisa terkontak dengan orang atau nomor yang sudah Anda punya," ujarnya.

Obat-obatan yang digunakan sesuai arahan dokter. Umumnya yang isolasi mandiri adalah gejala ringan.

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler