Membilas Rambut dengan Air Panas Ternyata Memperparah Kerontokan
Air panas yang digunakan bisa merusak keratin protein pada rambut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penipisan rambut adalah subjek yang sensitif. Pasalnya, rambut membantu menentukan siapa diri kita di sebagian besar hidup kita sehingga kehilangan rambut akan terasa sangat mengecewakan.
Seperti banyak hal yang terjadi seiring bertambahnya usia, rambut rontok mungkin tak terhindarkan, tapi bisa dikendalikan. Meskipun faktor-faktor seperti genetik berperan, ada beberapa hal yang dapat diubah, seperti pola makan, tingkat stres, dan bahkan cara mandi yang dapat membuat perbedaan jumlah rambut rontok. Namun, kerontokan rambut di kamar mandi adalah hal yang wajar.
Menurut American Academy of Dermatologists (AAD), kehilangan antara 50 hingga 100 helai sepanjang hari adalah hal yang normal. Tetapi menggunakan air panas untuk mencuci rambut akan meningkatkan rambut rontok dan melemahkan helai rambut, hingga menciptakan lebih banyak rambut rontok dari waktu ke waktu.
“Air panas dapat merusak protein keratin di rambut dan menghilangkan minyak alami pada kulit kepala, yang akan membuat rambut terasa sangat kering dan lemah sehingga menyebabkan kerusakan,” kata penata rambut selebriti Mark Townsend.
“Air panas membuka lapisan kutikula rambut, menyebabkan hilangnya kelembapan dan kerapuhan. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada kerontokan rambut,” ucap Direktur Kreatif Collective Laboratories itu, dilansir dari Best Life Online, Rabu (2/2/2022).
Mandi air panas dan beruap mungkin menjadi momen zen di awal atau akhir hari yang panjang. Tapi sesantai itu, ketika tiba saatnya untuk mencuci dan membilas rambut, yang terbaik adalah tidak menggunakan air panas.
“Air hangat atau suam-suam kuku sangat ideal untuk mencuci rambut,” kata Townsend.
Air suam-suam kuku ini cukup hangat untuk membantu mencairkan minyak alami di kulit kepala tanpa mengupas dan mengeringkan kulit kepala, rambut, dan kulit secara berlebihan seperti air yang sangat panas. Saat membilas, sebaiknya gunakan air dingin karena itu membantu menyegel lapisan kutikula rambut, menjaga kelembapannya untuk mencegah kerusakan.
“Kamar mandi bukan satu-satunya tempat di mana rambut berpotensi rusak karena panas. Ketika rambut basah, kutikula membengkak dengan air dan melemah sehingga lebih rentan untuk patah,” ucap Kepala Ilmuwan, Ahli Biologi Rambut, Ahli Mikrobiologi, dan Ahli Trikologi untuk evolis Professional, Dominic Burg.
Tetapi mengeringkan dengan hairdryer atau menggunakan alat catok rambut, juga bisa menjadi masalah.
“Menggunakan alat penata rambut panas pada rambut basah setelah mandi, juga menyebabkan kerusakan karena pengeringan kilat itu pada dasarnya merebus residu air di dalam rambut,” kata Burg.
Penataan panas yang berlebihan, baik mengeringkan, meluruskan, atau mengeriting, dapat menyebabkan kerontokan rambut. Jika khawatir pada penipisan rambut, yang terbaik adalah membiarkan rambut mengering dengan sendirinya, atau menggunakan handuk mikrofiber untuk mengeringkannya.
Jika tidak dapat hidup tanpa alat tersebut, Townsend mengatakan, agar memastikan untuk mematikan panas. Hal itu untuk membantu mencegah lebih banyak kekeringan dan kerusakan. Kemudian harus menjaga alat tersebut di bawah 300 derajat. Pastikan juga untuk menggunakan produk pelindung panas sebelum menata rambut.
“Rambut semakin lemah seiring bertambahnya usia sehingga penting untuk mengambil langkah-langkah perlindungan,” kata Townsend.
Mencari produk dengan bahan penguat seperti jojoba atau minyak biji rami juga dapat membantu. Ketika berbicara tentang sampo dan kondisioner, maka harus menjaga keduanya dalam rutinitas harian.