Omicron Terus Menyebar, Klinik Antigen-PCR Penuh Kembali
Masyarakat diminta untuk menjalani tes antigen-PCR jika mengalami batuk dan pilek.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring peningkatan kasus Covid-19 yang didorong infeksi varian omicron dari SARS-CoV-2, jumlah warga yang menjalani tes antigen dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) juga bertambah banyak. Beberapa klinik mendapati peningkatan terjadi sejak pekan lalu.
"Lumayan, hari ini lebih dari 100 orang yang melakukan tes antigen dan PCR. Pekan ini lebih meningkat daripada pekan lalu," kata perawat Lela Budiarti yang bertugas di layanan antigen dan PCR di Klinik Dewa Medika, Jakarta Timur, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (2/2/2022).
Lela mengatakan, antrean warga yang ingin menjalani tes antigen atau PCR terjadi dari pagi. Hingga pukul 14.45 WIB, klinik yang buka selama 24 jam itu masih penuh."Yang hasilnya positif Covid-19 dengan tes antigen kebanyakan lanjut lagi dengan tes PCR," kata Lela.
Menurut Lela, di kliniknya, belum sampai 50 orang yang positif Covid-19. Namun, ia memperkirakan jumlah itu mungkin saja tercapai karena kliniknya buka 24 jam.
Sementara itu, Arum selaku staf apotek dan kasir di Klinik Pratama Gerai Sehat, Tangerang mengatakan, warga yang melakukan tes antigen dan PCR setiap hari meningkat. Pada Rabu ini, banyak yang mengantre tetapi tidak sampai terjadi penumpukan.
"Hari ini yang melakukan tes antigen lebih dari 26 orang dan PCR lebih dari enam orang, tapi itu baru yang melakukan pembayaran melalui tunai ya. Kalau non tunai dan voucher beda lagi," kata dia.
Arum menjelaskan, peningkatan warga yang menjalani tes antigen dan PCR sudah terjadi sejak pekan lalu. Ia menyebut, pekan ini jumlahnya semakin meningkat.
"Ini aja kami istirahat dulu. Nanti lanjut lagi. Yang positif Covid-19 baru tiga orang. Kebanyakan juga pada tes antigen," kata dia.
Segera tes
Ketua Konsil Ketua Konsil Kedokteran Prof Taruna Ikrar, mengatakan, di tengah kondisi pandemi, masyarakat sebaiknya langsung menjalani pemeriksaan antigen jika mengalami gejala Covid-19. Terlebih, gejala Covid-19 akibat omicron mirip dengan flu biasa.
"(Periksa PCR/antigen) Tunggu dua hari, karena masa inkubasi varian omicron antara tiga hingga lima hari," jelas Ikrar kepada Republika.co.id, Jumat (28/1/2022).
Menurut Prof Ikrar, dengan segera melakukan tes PCR atau antigen, pasien bisa langsung melakukan mitigasi diri dengan melakukan isolasi mandiri di rumah. Ia mengatakan, gejala yang harus diwaspadai untuk varian omicron adalah rasa gatal di tenggorokan.
Prof Ikrar menjelaskan, varian omicron lebih menyerang saluran tenggorokan. Itulah yang menyebabkan rasa nyeri dan gatal yang jarang dirasakan oleh mereka yang terkena flu biasa.
Dokter sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam juga mengatakan hal yang sama. Segera jalani tes PCR atau antigen andaikan merasakan gejala flu.
"Saat ini, kalau pilek dan meriang cek PCR. Kasus harian sudah mencapai 10 ribu," ungkapnya kepada Republika.co.id, Jumat (28/1/2022).
Hal senada diungkapkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama. Ia merekomendasikan tes antigen dan PCR, terlebih bila sebelumnya sempat melakukan kontak dengan orang banyak.
"Kalau ada kecurigaan, misalnya baru kontak dengan seseorang yang datang dari luar negeri atau ada kontak dengan seseorang yang pernah kontak dengan pasien atau baru menghadiri kerumunan banyak orang, dan lainnya, baiknya langsung periksa PCR atau antigen," kata Tjandra kepada Republika.co.id, Jumat (28/1/2022).
Evaluasi PTM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) khususnya di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan juga Banten agar dievaluasi seiring dengan kenaikan kasus Covid-19. Hal ini disampaikannya saat rapat terbatas evaluasi PPKM secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (31/1/2022).
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," kata Jokowi dikutip situs setkab.go.id pada Selasa (1/2/2022).
Dalam arahannya, Jokowi juga mengingatkan jajarannya agar meningkatkan kehati-hatian menghadapi kenaikan kasus saat ini. Ia menyebut, kasus aktif saat ini mengalami kenaikan hingga 910 persen, dari sebelumnya 6.108 kasus pada 9 Januari 2022 menjadi 61.718 kasus pada 30 Januari 2022.