Perut Terasa tak Nyaman Setelah Makan Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 bisa membuat banyak masalah, termasuk gangguan sistem pencernaan.

www.freepik.com
Makan (Ilustrasi). Merasakan sensasi tidak nyaman setelah makan bisa mengindikasikan gastroparesis, kondisi yang dapat terkait dengan diabetes tipe 2..
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Gula darah tinggi yang identik dengan diabetes tipe 2 dapat menyebabkan banyak masalah dalam tubuh seseorang, termasuk sistem pencernaannya. Merasakan sensasi tidak nyaman setelah makan bisa mengindikasikan gastroparesis.

Dilansir laman Express, Rabu (2/2/2022), gastroparesis adalah suatu kondisi yang memengaruhi gerakan spontan normal otot-otot di perut manusia. Kondisi tersebut memengaruhi motilitas lambung hingga menjadi jauh lebih lambat atau tidak bekerja sama sekali.

Baca Juga


Alhasil, pengosongan perut tidak terjadi dengan sempurna. Jika makanan tetap terlalu lama di perut, itu dapat menyebabkan masalah, misalnya terjadinya pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari fermentasi makanan.

Selain itu, makanan dapat mengeras menjadi massa padat yang disebut bezoar yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan penyumbatan di perut. Bezoar bisa berbahaya jika menghalangi jalannya makanan ke usus kecil.

Gejala gastroparesis meliputi muntah, mual, perut kembung, sakit perut, dan rasa kenyang setelah makan hanya beberapa suap. Gejala lainnya dapat berupa refluks asam lambung dan memuntahkan makanan yang tidak tercerna setelah disantap beberapa jam sebelumnya.

Selain itu, perubahan kadar gula darah, kurang nafsu makan, penurunan berat badan, dan malanutrisi juga termasuk gejala kondisi ini.

Kenyang setelah makan sedikit
Ketika perut Anda bekerja dengan benar, ia akan berkontraksi untuk menghancurkan makanan untuk kemudian dikirim ke usus. Namun, dengan gastroparesis, perut tidak bisa berkontraksi seperti seharusnya. Makanan malah menumpuk di dalamnya.

Selain merasa kenyang setelah makan biasa, seseorang mungkin sering mengalami kembung. Tak selalu jelas apa yang menyebabkan gastroparesis.

Dalam beberapa kasus, gastroparesis dapat disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengontrol otot perut yang dikenal sebagai saraf vagus. Saraf ini membantu mengelola proses kompleks di saluran pencernaan Anda, termasuk memberi sinyal pada otot-otot di perut Anda untuk berkontraksi dan mendorong makanan ke usus kecil.

"Saraf vagus yang rusak tidak dapat mengirim sinyal secara normal ke otot perut Anda," ujar Mayo Clinic.

Situs kesehatan tersebut mengungkapkan hal ini dapat menyebabkan makanan tetap berada di perut Anda lebih lama. Padahal, seharusnya makanan berpindah ke usus kecil untuk dicerna.

"Saraf vagus dan cabang-cabangnya dapat rusak karena penyakit, seperti diabetes, atau akibat pembedahan pada lambung atau usus kecil," jelas Mayo Clinic.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler