Tak Ada Lionel Messi, Ini Lima Pemain Tersukses di Liga Top Eropa
Pemain sekelas Lionel Messi pun tak mampu melakukannya, siapa saja mereka?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menjadi pemain besar dan sukses di lima liga top Eropa merupakan impian setiap pesepakbola. Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga dan Ligue 1 adalah lima liga top Eropa yang menjadi rujukan bagi liga-liga di dunia.
Namun sedikit pemain yang bisa meraih kesuksesan di liga top tersebut setidaknya tiga dari lima liga tersebut.
Pemain sekelas Lionel Messi pun tak mampu melakukannya. Berikut lima pemain aktif yang namanya besar di beberapa lima liga top Eropa menurut Sportskeeda:
Cristiano Ronaldo (Liga Premier, La Liga, Serie A)
Tak bisa dibantah lagi Ronaldo layak menempati urutan pertama sebagai pemain yang sukses di beberapa liga top Eropa. Ia telah membuktikan diri sebagai pemain yang bisa bersinar di mana saja dia berada. Pada tahun 2003, ia pindah ke Manchester United dari Sporting Lisbon.
Bersama Setan Merah ia memenangkan beberapa tropi bergengsi selama enam tahun di Old Trafford. Termasuk tiga gelar Liga Inggris berturut-turur dan satu Liga Champions. Atas penampilan luar biasanya, ia memenangkan penghargaan Ballon d’Or pertamanya pada tahun 2008.
Di tahun 2009, ia pindah ke raksasa sepakbola Spanyol, Real Madrid dengan biaya 94 juta Euro atau memecahkan rekor transfer dunia saat itu. Ia pun mampu menaklukkan La Liga dengan mempersembahkan gelar domestik dan Eropa.
Dua gelar La Liga dan empat Liga Champions ia persembahkan untuk Los Blancos selama Sembilan tahun. Ia muncul sebagai pencetak gol terbanyak klub dengan 451 gol. Selama di Santiago Bernabeu, ia memenangkan empat Ballon d’Or.
Setelah memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut untuk Madrid, Ia pindah ke Juventus pada 2018. Sang superstar memang tak membawa kejayaan di Liga Champions untuk Bianconeri.
Namun ia membantu mereka memenangkan dua gelar Scudetto. Di Turin ia mencetak 101 gol dalam 134 pertandingan sebelum kembali lagi ke MU jelang musim 2021/2022.
Zlatan Ibrahimovic (Serie A, La Liga, Ligue 1, Premier League)
Striker asal Swedia tersebut terkenal dengan sering meloncat ke banyak klub. Namun ia selalu sukses dimana dia berada. Dalam karirnya ia mewakili sembilan klub sepakbola profesional.
Ia pernah berseragam Malmo, Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, PSG, Manchester United, LA Galaxi dan saat ini AC Milan untuk periode keduanya.
Ibrahimovic telah menghadapi beberapa tim terbaik dunia dan muncul sebagai pemenang. Ia pindah ke Serie A pada 2004 untuk bergabung dengan Juventus. Ia menghabiskan dua musim di Turin dan mencetak 26 gol dalam 92 penampilan.
Ia kemudian pindah ke Inter pada 2006 di mana ia mencetak 66 gol dalam 117 pertandingan. Masa kontroversinya datang ketika memperkuat Barcelona dimana ia terkenal berselisih dengan Pep Guardiola. Sehingga ia hanya mencatatkan 46 penampilan di semua kompetisi bersama Blaugrana.
Setelah menghabiskan satu musim di Camp Nou, ia dikirim ke AC Milan. Antara 2012 hingga 2020 ia berseragam PSG, MU dan LA Galaxi sebelum kembali ke AC Milan.
Di PSG ia sangat sukses dengan mencetak 156 gol dalam 180 penampilan. Dan selama karirnya ia memenangkan 32 tropi termasuk 11 gelar liga di empat liga.
Arturo Vidal (Bundesliga, Serie A, La Liga)
Vidal masuk ke urutan ketiga dalam daftar lima pemain yang sukses di liga top Eropa. Pemain Inter Milan tersebut mungkin bukan gelandang paling estetis dalam sejarah sepakbola. Namun ia bisa menjadi salah satu yang paling gigih.
Dikenal dengan tekanannya yang tanpa henti dan stamina kuat, ia menggunakan kekuatan itu untuk meraih sukses di Bundesliga, Serie A dan La Liga.
Bayer Leverkusen adalah tim Eropa pertama Vidal ketika meninggalkan negaranya Chile. Ia menghabiskan empat musim di sana dan membantu mereka bertarung melawan tim paling dominan di Jerman, Bayern Muenchen.
Juventus pun mendatangkannya karena terkesan kepada Vidal pada 2011. Ia membantu Bianconeri menjadi kekuatan paling dominan di Italia. Selama berseragam Nyonya Tua ia mempersembahkan empat Scudetto berturut-turut.
Pada 2015, ia pindah ke Bayern Muenchen dan menambahkan tiga gelar liga lagi. Ia lalu pindah ke Barcelona pada 2018. Di Camp Nou ia membantu Barcelona meraih gelar La Liga pada musim 2018/2019.
Ia kemudian kembali ke Serie A pada 2020 dengan memperkuat Inter Milan sekaligus membantu mereka meraih Scudetto musim lalu. Jika penampilan Inter konsisten, bukan tak mungkin Vidal akan meraih Scudetto keenamnya musim ini.
Dani Alves (La Liga, Serie A, Ligue 1)
Alves salah satu bek kanan terbaik dalam sejarah sepakbola. Ia membela banyak klub dan kesuksesannya salah satunya ketika berseragam Barcelona. Setelah sempat hengkang, ia kini kembali dikontrak Blaugrana.
Alves bergabung dengan Sevilla dari Bahia dengan status pinjaman pada 2002 sebelum pindah secara permanen pada musim panas setelahnya. Penampilannya menonjol sehingga bebearpa klub besar tertarik kepadanya.
Namun ia tetap ingin berseragam Sevilla dan ia meraih lima tropi antara 2005 dan 2007 untuk Sevilla, termasuk Copa del Rey dan dua Piala UEFA.
Alves kemudian bergabung dengan Barcelona pada 2008. Selama delapan tahun ia meraih banyak tropi bergengsing termasuk dua kali treble. Ia membantu Barcelona meraih enam gelar La Liga dan tiga Liga Champions.
Ia kemudian bergabung dengan Juventus pada 2016 walaupun singkat. Ia lalu bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG). Meskipun tak melakukan banyak terobosan di dua klub tersebut, tetapi ia memenangkan gelar domestik untuk dua klub tersebut.
Pemain 38 tahun tersebut pindah ke Sao Paulo pada 2019 sebelum menjadi agen bebas beberapa musim kemudian.
Ketika namanya sudah mulai dilupakan, Xavi Hernandez yang dipilih sebagai pelatih Barcelona menghubunginya untuk kembali bermain untuk Barcelona. Ia sudah tampil empat pertandingan musim ini dan mencatatkan dua assist.
Mesut Ozil – Bundesliga, La Liga, Liga Premier
Ozil merupakan salah satu gelandang serang terbaik abad ini. Ozil menunjukkan sihirnya di tiga liga top Eropa. Bintang Schalke U-19 itu mendapatkan kontrak di tim senior pertamanya pada tahun 2006.
Tampil mengesankan, ia pindah ke Werder Bremen. Bersama klub tersebut ia memenangkan DFB Pokal pada musim 2008/2009. Tampil mempesona di Piala Dunia 2010, Real Madrid mengontraknya jelang musim 2010/2011.
Dia menggantikan Kakak dan muncul sebagai bintang di tim utama Los Blancos di era Jose Mourinho. Umpan dan visi bermain Ozil membantu Madrid memenangkan Copa del Rey pada debutnya di Santiago Bernabeu dan La Liga pada musim berikutnya.
Ozil kemudian hijrah ke Arsenal pada 2013 dan menjadi favorit penggemar di Emirates. Dia memang tak memangkan Liga Inggris namun dia salah satu pemain menonjol saat meraih empat kemenangan Piala FA. Menyusul kepergiannya yang kontrovesialnya dari Arsenal pada 2021, pemenang Piala Dunia 2014 tersebut bergabung dengan Feberbahce SK.