Sidebar

Dua Bayi Suriah Meninggal karena Cuaca Dingin Ekstrem

Wednesday, 02 Feb 2022 21:05 WIB
Ilustrasi badai salju menerpa tenda para pengungsi asal Suriah. Dua Bayi Suriah Meninggal karena Cuaca Dingin Ekstrem

IHRAM.CO.ID, DAMASKUS -- Dua bayi perempuan Suriah meninggal karena cuaca dingin yang ekstrem di Barat Laut Suriah. Menurut laporan Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB (OCHA), salju dan hujan telah menghancurkan tenda-tenda ratusan keluarga telantar. 

Baca Juga


“Seorang gadis berusia tujuh hari dan seorang gadis berusia dua bulan telah meninggal karena kedinginan di Provinsi Idlib,” kata badan kemanusiaan PBB OCHA, dilansir dari Al Arabiya, Selasa (1/2/2022).

Kedua anak itu diumumkan meninggal pada Selasa. Mereka dibawa ke rumah sakit spesialis Al-Rahman di desa Idlib Haranbush yang telah menerima banyak pasien anak dalam beberapa hari terakhir di tengah suhu dingin ekstrem di bawah nol. 

Kematian karena kedinginan adalah kejadian tahunan di daerah kantong pemberontak besar terakhir Suriah yang menurut PBB adalah rumah bagi 2,8 juta orang telantar. Berkurangnya dana donor telah menyebabkan kelangkaan obat-obatan dan peralatan di rumah sakit dan klinik di wilayah tersebut, banyak di antaranya sekarang berisiko ditutup.

“Anak-anak berisiko terkena flu. Mereka tinggal di tenda-tenda usang dan kekurangan pakaian musim dingin serta bahan bakar. Masalahnya semakin buruk karena krisis ekonomi, kurangnya sumber daya untuk memberikan bantuan musim dingin dan meningkatnya kebutuhan,” kata juru bicara OCHA Patrick Nicholson.

Menurut OCHA, cuaca buruk pada Januari telah menghancurkan setidaknya 935 tenda dan merusak lebih dari 9.000 lainnya di beberapa lokasi pengungsian di utara Suriah. Metode pemanasan yang tidak aman, termasuk pemanas dasar yang terbuka, sering memicu kebakaran yang mematikan.

Sejak awal tahun, 68 kebakaran dilaporkan, yang mengakibatkan 24 luka-luka dan dua kematian di Suriah Utara saja. Daerah kantong pemberontak terakhir di wilayah Idlib didominasi oleh aliansi Hayat Tahrir al-Sham, yang dipimpin oleh mantan afiliasi Alqaidah Suriah.

Berita terkait

Berita Lainnya