Makna Ta Ha dan Keistimewaan Alquran
Ayat-ayat berupa huruf Muqatta'at itu sekaligus menjadi keistimewaan Alquran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Taha termasuk dalam surat Makiyyah. Artinya surat ini diturunkan sebelum nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah. Di mana karakteristik ayat-ayat Makiyyah adalah penegasan akan ketauhidan.
Surat Taha memiliki nama lain yakni Al Kalim. Karena di dalamnya juga mengurai tentang bagaimana nabi Musa bercakap-cakap dengan Allah SWT. Nabi Musa sendiri disebut juga kalimullah karena memiliki keistimewaan bisa bercakap-cakap dengan Allah SWT. Nama surat Taha diambil dari ayat pertama yang berbunyi Ta Ha.
Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pusat Studi Alquran ustaz Syahrullah Iskandar mengatakan para mufasir berbeda pendapat dalam mengartikan kata Ta Ha yang juga menjadi ayat pertama dalam surat itu. Ustaz Syahrullah menjelaskan rata-rata mufasir ketika mendapati ayat di awal surat yang berupa huruf Muqatta'at maka akan dikembalikan kepada Allah dengan mengatakan Allahu 'alam bimurodih (Allah yang mengetahui maksudnya). Di antaranya seperti Ta Ha, Ya Sin, dan lainnya.
Menurut ustaz Syahrullah ayat-ayat berupa huruf Muqatta'at itu sekaligus menjadi keistimewaan Alquran. Bahkan itu membuat para penyair ternama dikalangan masyarakat Arab pada masa itu tercengang.
"Alquran itu turun di masa kesusastraan Arab mengalami puncaknya. Alquran turun dengan gaya bahasa, kedalaman, dan susunan yang luar biasa. Itu mencengangkan orang-orang Arab saat itu, termasuk ayat-ayat seperti Ta Ha, mereka tidak paham. Ini mencengangkan, dan ini bentuk bahasa yang menantang para kufar Quraisy yang begitu membanggakan kesusasteraannya itu," kata ustaz Syahrullah saat mengisi halaqah tafsir Alquran surat Ta Ha di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta pada Rabu (2/2/2022).
Akan tetapi menurut ustaz Syahrullah terdapat juga mufasir yang menafsirkam bahwa Ta Ha adalah nama lain dari Nabi Muhammad ﷺ. Sebab dalam sebuah shalawat, nabi Muhammad ﷺ juga disebut dengan Ta Ha, dan Ya Sin . Tapi ada mufasir yang berpendapat bahwa Ta Ha itu adalah Muhammad. Argumentasi ini berdasarkan melihat ayat sebelum ayat 1 surat Ta Ha, yakni surat Maryam ayat 98 dan sesudah ayat 1 surat Ta Ha, yakni ayat 2 surat Ta Ha. Kedua ayat tersebut merujuk pada nabi Muhammad ﷺ.
Lebih lanjut ustaz Syahrullah menjelaskan pada ayat kedua surat Ta Ha dijelaskan bahwa Alquan itu diturunkan bukan untuk mempersulit atau membuat susah. Allah berfirman
مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ
"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu (Muhammad) agar kamu menjadi susah,"(surat Ta Ha ayat 2).
Ustaz Syahrullah menjelaskan Alquran ketika diturunkan tidak langsung sekaligus tapi bertahap sehingga tidak menyulitkan nabi dalam menyampaikan pesan-pesan Alquran kepada manusia. Dengan Alquran datang bertahap juga mempermudah bagi para sahabat menghafalnya. Ini juga menjadi prinsip bagi umat nabi Muhammad dalam beragama agar melalui proses sedikit demi sedikit.
"Alquran ini baik dari bentuknya, maupun substansinya itu sangat menyenangkan dan sangat mudah. Isinya tidak ada yang mempersulit," katanya.
Pada ayat ketiga surat Taha, Allah berfirman:
إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ
Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), (Surat Taha ayat 3).
Ustaz Syahrullah menjelaskan Alquran banyak mengkisahkan tentang peristiwa atau azab berupa bencana besar yang menimpa kaum-kaum terdahulu karena medustakan Allah dan RasulNya. Maka Alquran menjadi pengingat bagi umat nabi Muhammad ﷺ. Ustaz Syahrullah menjelaskan ketika seorang hamba takut kepada Allah maka hamba tersebut harus semakin mendekat kepada Allah.