Djokovic Lampirkan Hasil Tes PCR Palsu? Ini Klarifikasi Kejaksaan dan Kemenkes Serbia

Djokovic melampirkan hasil tes PCR sebagai upaya untuk memasuki wilayah Australia.

AP/Darko Bandic
Novak Djokovic berjalan ke tempat duduknya di pesawat ke Beograd, di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, 17 Januari 2022. Djokovic dideportasi dari Australia pada hari Minggu setelah kehilangan tawaran untuk tinggal di negara itu untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka meskipun tidak divaksinasi COVID-19.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Kejaksaan Serbia menyatakan hasil tes Covid-19 atas nama Novak Djokovic valid. Sebelumnya muncul isu Djokovic menyerahkan dokumen palsu ke pejabat berwenang Australia. 

Baca Juga


Keraguan atas keabsahan dokumen tersebut karena fakta yang tak biasa terkait nomor serinya. Negara asal Djokovic tak tinggal diam. Kantor Jaksa Penuntut Umum Belgrade mengatakan penyelidik langsung melakukan pengecekan ke pihak terkait.

"Kementrian kesehatan mengonfirmasi dua hasil tes Djokovic sah, meskipun mereka tidak memberikan penjelakan mengapa nomor seri (dalam dokumen) itu, tidak sinkron," demikian laporan yang dikutip dari dailymail.co.uk, Kamis (3/2/2022).

Djokovic melampirkan hasil tes PCR sebagai upaya untuk memasuki wilayah Australia. Sebelumnya ia akan mengikti turnamen tenis di sana. Pada akhirnya, petenis nomor satu dunia itu dilarang tampil karena belum divaksin.

Ia dideportasi ke negaranya setelah melalui proses persidangan. Djokovic merasa mendapat pengecualian dari program vaksin untuk saat ini. Pasalnya pada 16 Desember 2021, ia positif covid, dan sepekan kemudian langsung pulih. 

Nomor seri hasil tes Djokovic tanggal 16 Desember yakni 7371999. Saat itu, ia dinyatakan positif. Tes berikutnya berlangsung pada 22 Desember. Nomor serinya 7320912. Pria 34 tahun itu dinyatakan negatif.

Analis BBC telah melihat lusinan hasil tes covid di Serbia. Intinya semua mengikuti ukuran kronologis yang ketat. Semakin awal tes dilakukan, harusnya semakin rendah nomor seri pada sertifikat.

Apa pun itu, Djokovic sudah gagal mempertahakan juara Grand Slam Australia Terbuka. Rafael Nadal menjadi juara di negeri Kanguru. Kini Nadal mengoleksi 21 gelar Grand Slam, unggul satu atas Djokovic dan Roger Federer.

Fakta demikian, dikabarkan memenangaruhi pendirian Djokovic. Sosok kelahiran Belgrade ini siap disuntik vaksin. Jika tidak, ia bakal kesulitan berbagai turnamen selanjutnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler