Muhaimin Iskandar Targetkan Menang di Jabar pada Pilpres 2024
Muhaimin meminta kader PKB di Jabar dekatkan diri ke masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menargetkan kemenangan di Provinsi Jawa Barat pada pemilihan presiden tahun 2024 mendatang. Sebab provinsi tersebut merupakan wilayah yang memiliki pemilih terbesar di Indonesia.
"Jawa Barat menjadi kekuatan terbesar pemilihnya. Karena itu PKB harus rebut Jawa Barat," ujarnya disela-sela acara pelantikan pengurus PKB Kabupaten Bandung di Dome Bale Rame, Sabtu (5/2/2022).
Dengan memenangkan kontestasi di Provinsi Jawa Barat, ia mengatakan menjadi barometer kemenangan di seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya pun terus mendorong agar PKB dapat kembali memimpin di Kabupaten Bandung yang saat ini dipimpin Dadang Supriatna yang merupakan Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
"Insya Allah Jawa Barat dengan tingkat penduduk banyak, kita menang di Bandung menang di Jawa Barat menang di Indonesia. Insya Allah menangkan kembali dua periode (di Kabupaten Bandung)," katanya.
Untuk meraih target tersebut, Muhaimin meminta seluruh kader mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus dapat mengatasi persoalan di lapangan. Termasuk menjadi jembatan untuk menyampaikan permasalahan ke nasional.
"Saya minta seluruh kader tingkat ranting desa itu untuk terus mendekatkan diri pada masyarakat, mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, menjadi solving problem di masyarakat dan menjadi jembatan yang menyampaikan ke kita di Jakarta," katanya.
Tidak hanya itu, ia meminta agar terdapat pengurus partai di tingkat RT dan RW. Oleh karena itu ia mengapresiasi pelantikan pengurus PKB di Kabupaten Bandung yang dapat terbentuk hingga ke tingkat desa.
"Semangatnya menyala, modal kuat untuk PKB kemenangan 2024. Kita akan rebut presiden, gubernur dan bupati," katanya.
Ia menambahkan persoalan saat ini yang dihadapi masyarakat adalah angka pengangguran. Oleh karena itu pihaknya terus berupaya mendorong penciptaan lapangan pekerjaan.
"Yang paling kuat pengangguran, kita terus bekerja keras untuk membuka lapangan pekerjaan," katanya. Ia menegaskan tidak boleh ada generasi muda yang menganggur dan tidak berkualitas.
"Tidak ada generasi muda yang nganggur, tidak boleh ada yang kualitasnya tidak meningkat. Indonesia profesional, SDM muda, harus tangguh, kompetitif dan kompeten daya saing," katanya.