Pekalongan Berikan Layanan Kesehatan dan Bansos Terdampak Banjir

Saat ini masih ada sebanyak 171 orang yang mengungsi di sejumlah tempat pengungsian.

Antara/Harviyan Perdana Putra
Tenaga kesehatan mendistribusikan obat-obatan bagi warga terdampak banjir di lokasi pengungsian, Mushola Al Hikmah Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Dinas Kesehatan setempat memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga terdampak banjir Pekalongan di tiga tempat pengungsian dengan total pengungsi sebanyak 171 orang.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan layanan kesehatan dan bantuan nasi bungkus kepada warga terdampak banjir yang berada di pengungsian maupun yang masih bertahan tinggal di rumah.

Baca Juga


Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan bahwa layanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan ini sebagai bentuk pertolongan pertama pada warga terdampak banjir.

"Dengan fasilitas perahu karet, kami menuju rumah warga terdampak banjir karena ketinggian air mencapai 40 sentimeter hingga 70 sentimeter. Kami ingin memastikan kondisi kesehatan para pengungsi baik-baik saja sekaligus mencegah munculnya penyakit yang lebih parah yang ditimbulkan akibat banjir," katanya, Senin (7/2/2022).

Ia yang didampingi petugas sanitasi lingkungan Rinto mengatakan bahwa saat ini masih ada sebanyak 171 orang yang mengungsi di sejumlah tempat pengungsian seperti aula Kelurahan Tirto, TPQ Alhikmah, dan aulaKecamatan Pekalongan Barat.

Pada kegiatan itu, kata dia, pihaknya juga mengimbau pada para pengungsi senantiasa mematuhi protokol kesehatan dan disiplin memakai masker karena kasus COVID-19 belum selesai. "Selain itu, pada saat itu kami juga memberikan sejumlah vitamin da obat-obatan sesuai keluhan para pengungsi," katanya.

Pekerja sosial Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan Wildan Zuhad mengatakan bantuan sosial berupa pemberian nasi bungkus itu sebagai upaya sedikit meringankan beban terdampak banjir yang berada di dalam pengungsian. "Saat ini, kami belum mendirikan dapur umum karena belum ada status tanggap darurat. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD berkaitan dengan jumlah pengungsi," katanya.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler