Kiper Mesir Ungkap Percakapan dengan Salah Sebelum Gagalkan Eksekusi Penalti Mane

Mohamed Salah memprediksi tepat sikap dan arah tendangan Mane di final Piala Afrika.

EPA-EFE/FOOTOGRAFIIA
Pemain Senegal Sadio Mane (kiri) dari pemain Mesir Mohamed Salah (kanan) bereaksi setelah final Piala Afrika 2021 antara Senegal dan Mesir di Yaounde, Kamerun, Senin (7/2/2022) dini hari WIB.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, OLEMBE -- Penjaga gawang timnas Mesir Mohamed Abou Gabal mengaku mendapatkan saran dari Mohamed Salah saat menghadapi tendangan penalti Senegal yang dieksekusi Sadio Mane pada babak pertama partai final Piala Afrika 2021, Senin (7/2/2022) dini hari WIB. Ujungnya, kiper berusia 33 tahun itu berhasil menghalau eksekusi tendangan Mane. 

Baca Juga


Senegal mendapatkan hadiah tendangan penalti kala laga di Stadion Paul Biya itu baru menginjak menit keenam. Wasit menunjuk titik putih usai Saliou Ciss dilanggar oleh Mohamed Abdelmonem. Mane dipercaya untuk menjadi eksekutor tendangan penalti tersebut. 

Bintang Mesir, Mohamed Salah, yang merupakan rekan setim Mane di Liverpool terlihat berbicara secara khusus kepada Gabal. Tidak beberapa lama, Mane menghampiri kedua. Penjaga gawang yang kerap disapa Gabaski itu mengungkapkan saran yang diberikan Salah pada momen tersebut. 

''Salah berkata,'Dia (Mane) akan mengarahkan bola ke kanan. Sekarang, dia akan menghampiri kita, karena dia tahu saya akan memberikan saran ini'' kata Gabaski seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (8/2). 

Prediksi Salah tepat. Mane kemudian mendekat dan berusaha memainkan psikologis Abou Gabal. "Mane berujar,'Saya akan menembak ke arah kiri'. Salah membalas,'lihat saja'," kata Gabaski menirukan ucapan kedua pemain Liverpool itu.

Mane agaknya ingin membuat Gabaski kebingungan. Setelah menerima saran Salah, kiper yang memperkuat klub Zamalek itu juga mendapatkan pengakuan dari Mane. Namun, Gabaski tetap tenang dan akhirnya mengambil keputusan yang tepat. Gabaski sukses menghalau eksekusi tendangan Mane, yang ternyata diarahkan ke sebelah kanan gawang Mesir. 

Sayangnya, Gabaski gagal mengulangi penampilan heroiknya tersebut pada babak adu penalti. Gabaski hanya bisa mengagalkan satu dari lima kesempatan tendangan penalti Senegal, tepatnya saat menghalau bola hasil sepakan Bouna Sarr. Gabaski harus rela melihat gawangnya dibobol Mane saat menjadi penendang terakhir di babak tos-tosan tersebut. Mesir akhirnya harus mengubur mimpi untuk menambah koleksi Piala Afrika setelah menyerah, 2-4, via babak adu penalti.

Buat Senegal, keberhasilan membungkam Mesir mengantarkan Singa Teranga meraih trofi perdana Piala Afrika setelah mengalami dua kali kegagalan di babak final. Termasuk kala menyerah 0-1 dari Aljazair pada Piala Afrika 2019 silam. 

Mungkin ada sedikit penyesalan dari Gabasaki pada adu penalti ini. Ia tepat menebak arah tendangan dua penembak penalti Senegal, Kalidou Koulibaly dan Abdou Dialo, tapi tak bergerak cukup cepat menghentikan bola menjebol gawangnya. Gabaski kembali menebak dengan jitu arah sepakan eksekutor ketiga Senegal, Bouna Saar, sekaligus mementahkannya. Sayangnya, ia keliru bergerak saat Cheikh Bamba Dieng menjadi eksekutor keempat.

Ternyata, Gabaski dilaporkan luput memasukkan data perkiraan arah tembakan Bamba Dieng yang ditempel di botol air minumnya. Andai data penati Bamba Dieng ada, boleh jadi cerita hasil final akan berbeda.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler