Semua Taman di Surabaya Ditutup Cegah Penyebaran Covid-19

Surabaya menerapkan PPKM level 2 untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

ANTARA/Didik Suhartono
Warga mengunjungi Taman Bungkul, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/10/2021). Pemkot Surabaya mulai membuka delapan taman kota dari total 39 taman yang ada di Kota Surabaya bagi masyarakat dengan penerapan protokol kesehatan ketat menyusul diterapkannya PPKM Level 1 di kota itu.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  -- Semua taman di Kota Surabaya, Jawa Timur, ditutup menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Kebijakan ini sekaligus mencegah penyebaran Covid-19 varian baru Omicron.

Baca Juga


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro di Surabaya, Selasa (8/2/2022), menjelaskan sebelumnya masih ada delapan taman yang dibuka untuk kegiatan edukasi."Namun setelah Surabaya memasuki PPKM Level 2 maka semua taman di Surabaya ditutup tanpa terkecuali," katanya.

Diketahui Kota Surabaya memasuki PPKM Level 2 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 09 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

Menurut dia, pihaknya sudah membuat pengumuman penutupan taman yang ditujukan kepada beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Surabaya."Jadi, sehubungan dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 varian Omicron di Surabaya, dan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, maka semua taman di Surabaya ditutup dan tidak boleh dikunjungi sampai batas waktu yang belum ditentukan," ujarnya.

Menurut Hebi, di Surabaya itu ada 39 taman aktif dan 9 taman di antaranya sangat luas. Untuk membatasi mobilitas dan pergerakan warga di area taman, lanjut dia, maka semua taman itu harus ditutup dulu."Supaya penyebaran Omicron di Surabaya bisa semakin ditekan," katanya.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya sudah membuat pengumuman di setiap taman itu bahwa taman ditutup. Bahkan, nantinya akan ada petugas dari Satpol PP atau BPBD Surabaya yang akan menjaga taman tersebut, tujuannya apabila ada warga yang masih berusaha main atau berkumpul di area taman bisa diingatkan.

"Meskipun semua taman ditutup, namun pemeliharaan tanaman di taman-taman itu akan tetap dilakukan seperti biasa. Para petugas dari DLH akan terus merawat taman itu supaya tetap hijau," ujarnya.

Hebi juga menjelaskan bahwa walaupun semua taman di Surabaya ditutup, namun diharapkan tidak mengurangi aktivitas perekonomian di Kota Pahlawan. Oleh karena itu, ia mengajak warga Kota Surabaya untuk bersama-sama menjaga protokol kesehatan supaya kasus Omicron bisa ditekan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler