13 Siswa Positif Covid-19, Kota Sukabumi Berlakukan PTM 50 Persen

Dinkes Sukabumi sebut siswa positif Covid-19 diduga lakukan perjalanan ke luar kota

istimewa
Kota Sukabumi menggelar vaksinasi kepada pelajar di sekolah-sekolah. Kasus Covid-19 yang menimpa pelajar di Kota Sukabumi dilaporkan mencapai 13 orang. Belasan siswa ini berasal dari tingkatan SMP dan SMA di Kota Sukabumi.
Rep: Riga Nurul Iman Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus Covid-19 yang menimpa pelajar di Kota Sukabumi dilaporkan mencapai 13 orang. Belasan siswa ini berasal dari tingkatan SMP dan SMA di Kota Sukabumi.


"Dari hasil tes PCR menyebutkan 13 orang yang positif Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih kepada wartawan disela-sela meninjau vaksinasi di Lapas Kelas IIB Sukabumi, Selasa (8/2/2022). Hal ini berawal dari kegiatan tes acak antigen yang dilanjutkan dengan tes PCR di delapan sekolah kepada 99 pelajar dan hasilnya 13 orang positif.

Menurut Rita, siswa yang terpapar Covid-19 diduga terkena Covid dari pelaku perjalanan dari luar kota bukan dari luar negeri. Di mana dari 13 orang itu merupakan siswa dari SMP dan SMA negeri di Kota Sukabumi.

Saat ini lanjut Rita, belasan siswa ini sudah ditangani dan informasinya segera selesai dan banyak yang sembuh. Selanjutnya Dinkes telah melakukan tracing untuk melacak para siswa lainnya yang ada di delapan sekolah tersebut. 

Hasilnya kata Rita, alhamdulillah, semuanya dalam kondisi tanpa gejala atau negatif. Harapannya siswa yang masih positif bisa segera sembuh kembali. 

"Pekan kemarin PTM (Pembelajaran tatap muka-red) 100 persen dan kini ditunda jadi 50 persen dan akan dievaluasi kembali," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Kebijakan tersebut berlaku bagi sekolah yang memiliki kasus baru Covid-19.

Menurut Fahmi, kebijakan penanganan pandemi termasuk bersifat evaluatif melihat perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Sukabumi. Sehingga bisa berubah dalam satu hingga dua hari.

Fahmi berharap warga tidak panik dengan peningkatan kasus karena dengan panik terkadang akan menurunkan imunitas. Akan tetapi tetap waspada dan jangan lengah dan disiplin protokol kesehatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler