LMI dan SMI Inisiasi Kampung Alpukat

LMI dan SMI berkomitmen untuk mendampingi kelompok tani budidaya alpukat.

istimewa
aznas LMI bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program CSRnya melanjutkan agenda
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA - Setelah melakukan penanaman pohon bulan lalu di Blora, kali ini Laznas LMI bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program CSRnya melanjutkan agenda 'Green Indonesia Project' dengan menanam 2000 pohon alpukat di Desa Wunung, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul (9/2/2022). Agenda ini merupakan rangkaian dari gerakan penghijauan dalam rangka antisipasi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca Juga


Pada seremoni penanaman, Direktur Pendayagunaan Laznas LMI, Citra Widuri menyampaikan jika pohon tersebut ditanam di lahan seluas 5 hektar. "Sebagian pohon ditanam di lahan desa sebagai titik percontohan. Selebihnya ditanam di 183 pekarangan dan 33 titik kebun milik warga." jelasnya dalam keterangan persnya, Rabu (9/2/2022).

Total ada 216 orang yang terlibat dalam program ini yang kemudian membentuk kelompok tani alpukat. Merekalah yang nanti akan merawat tanaman hingga tumbuh besar sehingga tujuan program dalam rangka antisipasi dampak perubahan iklim tercapai.

Disamping itu, program ini juga akan memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat ketika alpukatnya sudah panen sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. 

Dengan banyaknya jumlah pohon yang ditanam, kedepan Desa Wunung ditargetkan akan menjadi kampung alpukat. Laznas LMI dan SMI berkomitmen untuk mendampingi kelompok tani yang sudah terbentuk dalam budidaya alpukat melalui kegiatan peningkatan kapasitas baik dari sisi budidaya (on farm), manajemen kelompok hingga nanti pengelolaan produk pasca panen (off farm). 

 

 

Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta yang hadir dalam agenda seremoni penanaman ini sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Laznas LMI dan SMI di wilayahnya. Beliau mengatakan, "Pemerintah Gunung Kidul siap mendukung kebutuhan pengembangan masyarakat agar kehidupan lebih sejahtera dan bermartabat."

 

Agenda dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan yang siap mendukung dan mengembangkan Desa ini seperti Wakil Ketua DPRD Gunung Kidul, Dinas Pertanian, Forkompimkap Wonosari, Dinas Lingkungan Hidup, kampus UGM dan kelompok tani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler