Jepang Kaji Pasok Gas Alam Cair ke Eropa
Jepang akan terlebih dulu mengamankan pasokan yang cukup untuk kebutuhan domestik.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang disebut sedang mengkaji rencana penyaluran gas alam cair (LNG) ke Eropa. Ketegangan yang masih berlangsung di perbatasan Ukraina-Rusia memang telah membuat Benu Biru khawatir tentang pasokan LNG.
“Jepang berencana untuk menyediakan sebagian dari cadangan LNG ke Eropa karena ketegangan yang memanas antara Rusia dan Barat atas Ukraina merusak keamanan energi di kawasan itu,” kata sumber di pemerintahan Jepang kepada Kyodo News, Rabu (9/2/2022).
Kendati demikian, dia mengungkapkan, Jepang akan terlebih dulu mengamankan pasokan yang cukup untuk kebutuhan domestik. Setelah hal itu terpenuhi, cadangan LNG bakal disuplai ke Eropa.
Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida dilaporkan sedang mendiskusikan volume dan waktu penyaluran LNG ke Eropa. Pemerintah Jepang juga berpotensi mencari kerja sama dari perusahaan asal negara tersebut yang bergerak dalam bisnis LNG.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah meminta Jepang untuk mengalihkan sebagian pasokan LNG-nya ke Eropa. Washington khawatir, krisis Ukraina dapat mengganggu suplai ke Benua Biru.
Empat sumber di pemerintahan Jepang mengonfirmasi tentang permintaan AS tersebut. Mereka mengungkapkan, pertanyaan soal pasokan gas alam cair itu diajukan awal pekan ini. “Kami ingin mempertimbangkan bagaimana kami dapat berkontribusi pada komunitas internasional,” ujar salah satu sumber, Jumat (4/2/2022) pekan lalu.
Namun karena saat ini Jepang menghadapi musim dingin yang cukup ekstrim, mereka hendak mengamankan pasokan domestik terlebih dulu. “Kami akan melihat apakah ada yang bisa dilakukan setelah memastikan bahwa kehidupan masyarakat tidak terdampak (pengalihan pasokan),” kata salah seorang sumber.
Jepang merupakan importir utama gas alam cair. Negeri Matahari Terbit mengimpor 74,32 juta ton gas alam cair pada 2021. China menjadi pembeli terbesar mereka.