Shin Tae-yong Ungkap Tiga Syarat Pemain yang Bisa Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia

Pemain mesti berdarah Indonesia, memiliki teknik yang bagus, dan bertanggung jawab.

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menpora Zainudin Amali (kanan) berbincang dengan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kiri) sebelum pertemuan di Jakarta, Kamis (10/2/2022). Pertemuan antara Kemenpora dan PSSI itu membahas proses naturalisasi pemain untuk timnas Indonesia.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menyebutkan tiga syarat kepada pemain untuk dapat dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia dan membela timnas Indonesia. Pemain itu mesti berdarah Indonesia, memiliki teknik yang bagus, dan bertanggung jawab sebagai pemain tim nasional Indonesia. Ini disampaikan Shin usai pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan PSSI di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga


Hingga saat ini, juru taktik asal Korea Selatan itu melanjutkan, baru ada dua pemain yang sesuai dengan kriteria tersebut yaitu Sandy Walsh (Belanda) dan Jordi Amat (Spanyol). Dua pemain tersebut berposisi bek. Nama mereka sudah diajukan ke pemerintah Indonesia via Menpora Zainudin Amali untuk dinaturalisasi.

Sandy Walsh (26 tahun) merupakan bek kanan klub Liga Belgia KV Mechelen. Lalu Jordi Amat adalah bek tengah berumur 29 tahun dan membela klub Liga Belgia KAS Eupen. Sandy dan Jordi mengisi daftar pemain reguler di tim masing-masing. Mereka memiliki garis keturunan Indonesia dan menunjukkan keseriusan untuk menjadi bagian dari skuad Garuda dengan melengkapi administrasi sesuai undang-undang yang berlaku.

"Saya merekomendasikan sekali mereka karena menjadi pilihan di tim utama dan performa mereka luar biasa. Saya merasa dua pemain itu akan sangat membantu timnas dan sepak bola Indonesia," tutur Shin.

Menpora Amali sepakat dengan pilihan pemain yang diajukan Shin untuk dinaturalisasi. Menpora Amali juga sejalan dengan Shin bahwa tidak bisa sembarangan dalam menaturalisasi atlet, dalam hal ini sepak bola.

"Pelatih Shin menyampaikan kepada saya bahwa dia tak mau sekadar menaturalisasi pemain, padahal kualitasnya tidak bagus. Jadi mudah-mudahan pemain junior bisa terpacu dengan kehadiran pemain naturalisasi di tim nasional," kata Menpora.

Shin menambahkan, ia belum mengajukan nama penyerang keturunan Indonesia untuk dinaturalisasi. Sebab sampai saat ini, ia tak menemukan sosok yang berkemampuan menonjol. "Belum ada yang menonjol di mata saya," ujar Shin.

Padahal sebenarnya, Shin melanjutkan, timnas Indonesia membutuhkan pemain naturalisasi di semua posisi. Namun, memang, sektor penyerang diutamakan karena Shin menganggap Indonesia belum memiliki striker yang benar-benar tajam di depan gawang.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengamini bahwa pihaknya masih mencari sosok penyerang asing keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri. Hal itu sudah disampaikan kepada Menpora Amali dalam pertemuan. Menpora Amali pun tidak mempermasalahkan soal tersebut.

Sebelumnya PSSI ingin menaturalisasi beberapa pemain berdarah Indonesia. Selain Sandy Walsh dan Jordi Amat, dua bek yang masing-masing berkewarganegaraan Belanda dan Spanyol, ada dua nama lain yang juga berposisi bek yakni Mees Hilgers (Belanda) serta Kevin Diks (Belanda). Namun, dua nama terakhir itu kemungkinan tidak dinaturalisasi lantaran dianggap belum menunjukkan keseriusan menjadi warga negara Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler