Satgas Minta Perkantoran Jabodetabek Cegah Penularan Covid-19
Jakarta Pusat, wilayah dengan laju penularan tertinggi di aglomerasi Jabodetabek.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menekankan pentingnya upaya menurunkan kasus, khususnya di wilayah aglomerasi di Pulau Jawa dan Bali. Ia menyebut laju penularan tinggi saat ini terjadi di wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Karena itu, Wiku meminta agar penularan di daerah-daerah tersebut dapat segera ditekan, terutama yang disumbangkan oleh kluster perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun swasta.
"Jika di minggu depan masih menjadi penyumbang kasus dalam wilayah aglomerasi, maka pimpinan kantor gagal dalam kontribusinya untuk menurunkan dan mencegah kasus di wilayah tersebut," kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (11/2/2022).
Ia menjelaskan, masyarakat yang rutin melakukan perjalanan, termasuk karena bekerja dan tertular, maka berpotensi menyebabkan terjadinya penularan pada keluarga.
"Untuk itu, mari bersama kita kendalikan kasus mulai dari unit yang paling kecil seperti kantor dan keluarga," tambah Wiku.
Wiku melanjutkan, berdasarkan data per 6 Februari 2022, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi di aglomerasi Jabodetabek. Kemudian disusul oleh Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat. Ia mengatakan, data ini berdasarkan insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10 ribu penduduk dalam satu minggu.
“Berdasarkan data insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10 ribu penduduk dalam 1 minggu, dalam hal ini, per 6 Februari 2022, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi. Disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat,” jelas Wiku.