KB-TK Bakti Mulya 400 Luncurkan Kurikulum Internasional dan Daycare

Ke depan, KB-TK BM 400 menerapkan tiga pilar prioritas pendidikan dan pengasuhan.

Dok BM 400
Deputi Kepala Pelaksana Harian Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Euis Tresna SPd MSi.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Bakti Mulya 400 (KB-TK BM 400) menyelenggarakan virtual open house  dan peresmian dua program baru pada Sabtu (12/2). Adapun program baru yang diluncurkan adalah implementasi International Early Years Curriculum (IEYC) dan layanan daycare.


Selain informasi program, pada kegiatan tersebut juga digelar webinar yang bertajuk “Optimizing Pre-School Parenting” yang diisi oleh dr  Rima Natasha Hartanto  SpKFR sebagai narasumber.

Acara ini dihadiri oleh orang tua murid, kepala sekolah, guru, dan staf pendidikan Sekolah BM 400. Turut hadir Deputi  Kepala Pelaksana Harian Sekolah BM 400, Euis Tresna SPd Msi  dan Drs  Subandi selaku Pengawas TK Kecamatan Kebayoran Lama, Dinas Pendidikan Kota Jakarta Selatan.

Kepala Sekolah KB-TK Bakti Mulya 400, Neneng Huliyah SPd.  (Foto: Dok BM 400)

Kepala Sekolah KB-TK Bakti Mulya 400, Neneng Huliyah SPd mengawali acara dengan sambutan pembuka. Dalam sambutannya Neneng Huliyah menjelaskan tentang pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak. 

“Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan tumbuh kembang anak. Pola pengasuhan positif terhadap anak memerlukan peran  orang tua,” tuturnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Dia melanjutkan, dengan melihat pentingnya peranan orang tua dalam kehidupan dan tumbuh kembang anak, KB-TK Bakti Mulya 400 siap menjadi mitra bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak-anak dengan pola pengasuhan yang positif dan sudah teruji.

“KB-TK Bakti Mulya 400 hadir sebagai mitra dalam pengasuhan dan pendidikan selama tiga dasawarsa,” sambungnya.

Neneng Huliyah menambahkan bahwa ke depan KB-TK BM 400 menerapkan tiga pilar prioritas pendidikan dan pengasuhan, yang terdiri dari pembentukan karakter, menyiapkan siswa menjadi warga dunia, dan menanamkan pengasuhan dini yang komprehensif.

“Untuk melaksanakan prioritas pendidikan tersebut maka pada tahun ajaran 2022/2023, KB-TK BM 400 menyelenggarakan International Early Years Curriculum (IEYC) dan layanan daycare untuk usia 2-6 tahun,”  sambungnya.

Selanjutnya, dalam sosialisasi program internasional, Evi Triayuningsih  SPd  selaku koordinator program IEYC menyampaikan landasan, profil pembelajar, alur pembelajaran, cakupan dan unit belajar kurikulum internasional tersebut.

“IEYC dipilih diterapkan karena muatan kurikulumnya sangat berkesesuaian dengan kurikulum sentra dan dapat mengakomodasi nilai Islami yang sudah dikembangkan di sekolah. Selain itu,  kurikulum ini memberikan kerangka berpikir global dengan menerapkan kompetensi yang diperlukan siswa di abad 21,” ungkap Evi Triayuningsih.

Sebagai rangkaian acara puncak, Euis Tresna SPd  MSi selaku deputi Kepala Pelaksana Harian Sekolah BM 400 meresmikan secara simbolik program IEYC dan daycare di KB TK Bakti Mulya 400.

Euis Tresna berharap kedua program yang dilaksanakan akan memperkuat kemitraan dengan seluruh orang tua dalam menstimulasi beragam aktivitas fisik, motorik, dan sosial anak sehingga mereka tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

Selaras dengan harapan tersebut, Deayu Anugraha, selaku ketua Forum Komunikasi Orang Tua Murid (FKOM) KB-TK BM 400, menyambut gembira atas program yang diluncurkan sekolah.

Khususnya tentang pembukaan daycare,  Deayu Anugraha menyampaikan pesan, “Selamat atas launching daycare-nya. Jadi sekarang bagi orang tua tak perlu pusing lagi, langsung daftar saja di daycare BM 400.”

“Pasti anak akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas di lingkungan yang aman dan steril,” tuturnya.

dr Rima Natasha Hartanto SpKFR menjadi narasumber webinar bertajuk “Optimizing Pre-School Parenting” yang diadakan oleh KB-TK Bakti Mulya 400, Sabtu (12/2).  (Foto: Dok BM 400)

Dalam sesi webinar, dr Rima Natasha Hartanto SpKFR selaku narasumber mengungkapkan bahwa usia pra-sekolah merupakan masa kritikal pada perkembangan anak dan lingkungan memiliki peran penting bagi tumbuh kembang mereka.

“Preschool ini adalah satu critical period yang penting dalam masa perkembangan. Lingkungan dibutuhkan untuk membangun perkembangan ini, sehingga anak bisa berkembang sesuai dengan usia,” sambungnya.

Selain itu, dr  Rima juga mengatakan bahwa daycare dapat menjadi alternatif bagi orang tua yang bekerja dan tidak bisa mengawasi anak secara langsung selama bekerja, sehingga anak bisa tetap tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

“Mungkin bagi orang tua yang bekerja dan kegiatan yang tidak dapat dilakukan dan mendapatkan pengawalan di rumah saat orang tua bekerja, bisa dilakukan di daycare,” ungkap dr  Rima.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler