Pentingnya Deteksi Dini Obesitas
Di Indonesia PTM menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia.
Obesitas adalah suatu kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dibandingkan dengan kalori yang keluar dari tubuh. Obesitas merupakan pintu masuk dari munculnya faktor resiko “Penyakit Tidak Menular” (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
Di Indonesia PTM menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan 80% penyakit tidak menular disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sebagai dampak modernisasi dan kurangnya aktivitas fisik, kurangnya konsumsi sayuran dan buah, juga tingginya konsumsi masyarakat terhadap makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta konsumsi alkohol.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS ketika membuka kegiatan Webinar Dampak Obesitas Terhadap Kejadian Penyakit Jantung dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2022 bertajuk Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas pada Sabtu (12/2).
Menurut dr. Nina, pembangunan kesehatan merupakan investasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Salah satu komponen pentingnya adalah terpenuhinya gizi masyarakat terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia saat ini menghadapi beban ganda (double burden of malnutrition) karena di satu sisi Indonesia menghadapi under nutrition (gizi kurang, gizi buruk, pendek, stunting, kurus) juga disisi lain Indonesia sedang menghadapi masalah over nutrition (adanya obesitas/kegemukan).
Data tahun 2018 mencatat, prevalensi gizi lebih di Jawa Barat mencapai 8,7%. Masalah gizi pada balita mencapai 5-7% (kategori sedang). Prevalensi obesitas pada anak 5-12 tahun mencapai 9,6%. Usia anak 13-15 tahun 4,9% dan usia 16-18 tahun sebesar 4,5%. Pada usia dewas lebih dari 18 tahun mencapai 23% dan obesitas sentral pada laki-laki usia >15 tahun mencapai 31 persen.
Dengan melihat data di atas penting sekali pencegahan dan pengendalian obesitas di masyarakat. Penting dilakukannya deteksi dini obesitas untuk menekan angka obesitas di Indonesia sehingga penemuan kasus obesitas sedini mungkin akan memudahkan pemerintah dalam melaksanakan tatalaksana penanganan obesitas di masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan deteksi dini obesitas di masyarakat melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yaitu kegiatan kerja sama lintas komunitas untuk mendorong perilaku hidup sehat serta implementasi perilaku hidup CERDIK dan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
C : Cek kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik
D : Diet sehat dan seimbang
I : Istirahat cukup
K : Kelola stress
Perilaku hidup dan gaya hidup sehat memang terlihat mudah namun sulit untuk dilakukan terutama bagi mereka yang sibuk. Tapi demi terjaganya kesehatan tubuh kita dari obesitas, kita harus melakukan aktifitas fisik secara teratur serta mengkonsumsi makanan sehat sehingga terhindar dari obesitas. Sehingga antara kalori yang masuk dan keluar di tubuh kita menjadi seimbang.***