Kisah Alexander Graham Bell Menemukan Telepon Jadul Hingga Kini Temuan Smartphone Canggih

Keberhasilan Bell mengembangkan telepon datang dari usahanya meningkatkan telegraf.

Women and Home
Telepon seluler/ponsel jadul (ilustrasi)
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahun 1870-an, Elisha Gray dan Alexander Graham Bell secara independen merancang perangkat yang dapat mengirimkan ucapan secara elektronik. Pada 14 Februari 1876, Bell resmi mengajukan permohonan paten untuk perangkat yang kala itu ia sebut sebagai 'telegraf dengan suara' tersebut.

Baca Juga


Bell tiba hanya satu jam lebih awal ketimbang Gray yang kala itu dikenal sebagai insinyur listrik Amerika yang ikut mendirikan Western Electric Manufacturing Company. Dilansir ThoughtCo, pekan lalu, permohonan paten Bell kemudian disetujui pada 7 Maret 1876. Perangkat tersebut kemudian dengan cepat mulai menyebar.

Keberhasilan Bell mengembangkan perangkat telepon datang sebagai akibat langsung dari usahanya untuk meningkatkan telegraf. Di era 1800- an sampai 1900-an, telegraf termasuk alat komu nikasi tradisional yang memiliki peran penting, yakni sebagai alat pengirim dan menerima pesan jarak jauh.

Ketika Bell mulai bereksperimen dengan sinyal listrik, telegraf telah menjadi sarana komunikasi yang mapan. Namun, perangkat ini tetap memiliki keterbatasan untuk menerima dan mengirim satu pesan pada satu waktu.

Hanya tiga hari setelah keputusan paten ada di tangan, Bell pun membuat komunikasi telepon pertamanya. Kala itu, ia berada di laboratoriumnya dengan pemancar tele pon versi eksperimental terbaru ini. Sementara di kamar Bell, sangasisten, Thomas Wat son menunggu de ngan gagang telepon menempel di telinganya.

Dua hari kemudian, Bell menggambarkan apa yang terjadi di buku catatan laboratoriumnya. "Saya meneriakkan ke corong kalimat berikut, 'Mr Watson, kemarilah! Saya ingin melihat Anda.' Saya senang dia datang dan menyatakan bahwa dia telah mendengar dan me ngerti apa yang saya katakan," ujar Bell, dikutip dari laman History.com.

 

Evolusi sepanjang zaman

Pada 1877, pembangunan saluran telepon reguler pertama dari Boston ke Somerville, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), pun telah selesai. Pada akhir 1880, ada lebih dari 49 ribu telepon di AS.

 Setahun berikutnya, layanan telepon antara Boston dan Providence, Rhode Island pun telah didirikan. Layanan antara New York dan Boston pada 1894, sedangkan layanan lintas benua dimulai pada 1915.

Bell kemudian mendirikan Perusahaan Telepon Bell pada 1877. Ketika itu, industri pesawat telepon ini berkembang pesat. Setelah serangkaian merger, American Telephone and Telegraph Co, yang merupakan pendahulu AT&T, didirikan pada 1880.

Karena Bell mengendalikan kekayaan intelektual dan paten di balik sistem telepon, AT&T memiliki monopoli de facto atas industri yang satu ini. Pengaruh Bell terus bertahan atas pasar telepon AS hingga 1984 ketika penyelesaian dengan Departemen Kehakiman AS memaksa AT&T untuk mengakhiri kendalinya atas monopoli yang mereka miliki. 

Kemudian, dalam perkembangannya, di New Haven, Connecticut, AS, pada 1878, telepon mulai disewakan secara berpasangan kepada pelanggan. Pelanggan diharuskan memasang salurannya sendiri untuk terhubung dengan yang lain.

Pada 1889, pengurus Kansas City Almon B Strowger menemukan saklar yang dapat meng hubungkan satu saluran ke salah satu dari 100 saluran dengan menggunakan relai dan peng geser. Strowger kemudian mengajukan paten atas teknologi ini pada 11 Maret 1891.

Perkembangan telepon tak hanya sampai di situ. Pada 1889, telepon yang dioperasikan dengan koin dipatenkan oleh William Gray dari Hartford, Connecticut. Jenis telepon yang satu ini pertama kali dipasang serta digunakan di salah satu bank legendaris di AS, Hartford Bank.

Tidak seperti telepon umum yang sempat kita kenal di era 90-an, pengguna telepon Gray membayar setelah mereka menyelesaikan panggilan. Namun, dengan munculnya teknologi seluler, permintaan publik untuk telepon umum menurun dengan cepat.

 Selain itu, hilangnya telepon koin juga disebabkan oleh para peneliti di Western Electric, anak perusahaan manufaktur AT&T, yang telah bereksperimen menggunakan nada dibandingkan pulsa. Namun, baru pada 1963, pensinyalan multifrekuensi nada ganda, yang menggunakan frekuensi yang sama mulai diperkenalkan secara komersial.

 

Pada 1994, telepon tanpa kawat listrik diperkenalkan, diikuti oleh spektrum penyebaran digital (DDS) pada 1995. Kedua perkembangan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan telepon tanpa kawat listrik. Termasuk juga, mengurangi penyadapan yang tidak di inginkan.

Caranya, dengan memungkinkan percakapan telepon menyebar secara digital. Pada 1998, FCC memberikan rentang frekuensi 2,4 GHz untuk telepon tanpa kawat listrik.

Dimulainya Era Ponsel

Ponsel yang paling awal diperkenalkan adalah unit yang dikendalikan radio dan dirancang untuk penggunaan di kendaraan. Perangkat ini dikenal mahal dan tidak praktis, serta memiliki jangkauan yang sangat terbatas.

Pertama kali diluncurkan oleh AT&T pada 1946, jaringan seluler perlahanlahan akan berkembang dan menjadi lebih canggih. Namun, tidak pernah diadopsi secara luas.

Pada 1980, jaringan seluler modern pertama pun hadir. Teknologi ini merupakan penyempurnaan dari jaringan telepon seluler yang digunakan dimulai pada 1947 di Bell Labs, yang merupakan bagian dari penelitian AT&T.

Meskipun frekuensi radio yang dibutuhkan belum tersedia secara komersial, konsep menghubungkan telepon secara nirkabel melalui jaringan "sel" atau pemancaran adalah konsep yang menarik untuk dikembangkan saat itu. Pada 1973, Motorola menjadi pabrikan pertama yang memperkenalkan telepon genggam ke pasar secara luas.

Dikutip dari the Atlantic, pekan lalu, panggilan telepon seluler pertama dibuat 40 tahun dari hari ini, pada 3 April 1973, oleh karyawan Motorola Martin Cooper. Menggunakan prototipe dari apa yang akan menjadi Motorola DynaTAC 8000x, ponsel komersial pertama di dunia. Pada 3 April 1973, Cooper menelpon koleganya, Joel Engles, dan menyampaikan pesan bahagianya.

"Joel, ini Marty. Saya menelepon Anda dari telepon seluler, telepon genggam portabel sungguhan," ujarnya.

Kini, perangkat telepon genggam terus berevolusi menjadi perangkat cerdas dengan dilengkapi beragam fitur. Secara global, pada kuartal II 2021, laporan International Data Corporation (IDC) menunjukkan, pengiriman smartphone global mencapai 313,2 juta unit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler