Pemerintah Luncurkan Gerakan Ramadhan Ramah Anak

Ramadhan ramah anak diharapkan jadi inspirasi perlindungan anak.

ANTARA FOTO/Alfian Sanusi
Anak melaksanakan sholat berjamaah di bulan Ramadhan.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meluncurkan Gerakan Ramadhan Ramah Anak sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap anak di Jakarta, Rabu.

Baca Juga


"Kita meluncurkan dan deklarasi bersama antara enam kementerian yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yakni Gerakan Ramadhan Ramah Anak," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi di acara peluncuran Gerakan Ramadhan Ramah Anak tersebut.

Dalam acara tersebut, Menteri PPPA Arifah Fauzi bersama lima menteri, yakni Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Praktikno, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melakukan deklarasi bersama.

Gerakan Ramadhan Ramah Anak dilatarbelakangi analisis mengenai penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Salah satu penyebab adanya kekerasan yang dialami perempuan, yang dialami oleh anak, dan yang dilakukan oleh anak adalah pola asuh dalam keluarga dan penggunaan gadget yang belum bijaksana," kata Arifah Fauzi.

Untuk itu, pihaknya memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mendorong para orang tua memperbaiki pola pengasuhan dan menerapkan pembatasan penggunaan gawai.

"Kami memanfaatkan momen bulan Ramadhan, bagaimana para orang tua untuk introspeksi melihat apakah pola asuh terhadap anak-anaknya sudah semakin baik dan juga menerapkan untuk membatasi penggunaan gawai," kata Arifatul Choiri Fauzi.

Kolaborasi enam kementerian dan Kantor Staf Kepresidenan dalam Gerakan Ramadhan Ramah Anak merupakan upaya untuk menyukseskan target Indonesia Emas 2045.

"Ini adalah sebagai bentuk kolaborasi sebagaimana diamanahkan oleh Presiden Prabowo Subianto bahwa kami harus selalu berkolaborasi, bersinergi, dan bekerja sama untuk membangun chemistry membangun Indonesia Emas 2045," kata Arifah Fauzi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler