China Minta Hong Kong Kendalikan Lonjakan Kasus Infeksi Covid-19

Hong Kong kesulitan menahan laju penyebaran virus corona.

AP Photo/Vincent Yu
Warga mengantre Tes Covid-19 di Hong Kong, Senin (14/2/2022).
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Media pro-Beijing melaporkan, Presiden China Xi Jinping meminta Pemerintah Hong Kong menstabilkan dan mengendalikan lonjakan kasus infeksi. Arahan langsung itu menambah tekanan pemerintah Hong Kong yang kesulitan menahan laju penyebaran virus corona.

Pada Rabu (16/2/2022) surat kabar Wen Wei Po dan Ta Kung Pao melaporkan Xi memerintahkan Wakil Perdana Menteri China Han Zheng menyampaikan pada Pemimpin Kota Hong Kong Carrie Lam "mengenai keprihatinannya pada situasi pandemi" dan kepeduliannya pada masyarakat Hong Kong.

Dua surat kabar itu kerap mendukung kepentingan Beijing di Hong Kong. Dalam laporannya mereka mengatakan pernyataan itu disampaikan baru-baru ini tapi tidak disebutkan di mana Xi mengatakannya.

Berita itu dipublikasikan satu hari setelah Lam mengatakan respon pemerintahnya pada wabah virus corona varian Omicron yang sangat menular tidak memuaskan. Sementara rumah sakit dan tenaga medis masih kewalahan menerima gelombang pasien.

Lam mengatakan ia "tidak dapat menghalangi" kemungkinan ditundanya pemilihan pemimpin kota bulan depan. Ia belum mengumumkan apakah akan maju lagi untuk kembali memimpin Hong Kong lima tahun ke depan.

Belum ada pesaing kuat yang mengumumkan akan maju dalam pemilihan tersebut. Situasi yang tidak biasa mengingat pemilihan akan digelar lima pekan lagi.

Sejak awal Februari angka kasus infeksi harian virus korona naik 20 kali lipat. Lam mengatakan pemerintah tidak bisa mengejarnya dengan kebijakan tes massal dan isolasi.

Puluhan pasien dirawat di ruang terbuka di depan pusat kesehatan sebab kapasitas beberapa rumah sakit sudah penuh 100 persen. Pada Selasa ini pihak berwenang kesehatan Hong Kong melaporkan 1.619 kasus infeksi baru dan sekitar 5.400 kemungkinan positif.

"(Pemerintah) harus mengerahkan semua kekuatan dan sumber dayanya untuk mengambil langkah yang diperlukan demi memastikan keselamatan dan kesehatan rakyat Hong Kong dan memastikan stabilitas masyarakat Hong Kong," kata Xi dalam laporan Wen Wei Po dan Ta Kung Pao.

Sejak awal pandemi Covid-19, Hong Kong hanya melaporkan sekitar 26 ribu kasus infeksi dan 200 lebih kasus kematian. Jauh lebih rendah dibanding kota dengan ukuran yang sama.

Namun pakar kesehatan memperingatkan kasus infeksi dapat bertambah 28 ribu per hari pada akhir Maret mendatang. Mereka juga khawatir dengan tingginya keengganan orang lanjut usia untuk divaksin.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler