Holding Pangan Diminta Angkat Brand Pangan Indonesia
RNI diminta sinergi dengan BUMN lain dalam menciptakan ekosistem produksi pertanian.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VI DPR meminta holding BUMN pangan atau ID Food benar-benar menjadi perusahaan yang mampu berperan aktif dalam membangun kedaulatan pangan nasional.
Wakil Ketua Komisi VI DPR yang menjadi pimpinan rapat dengar pendapat (RDP), Mohamad Hekal, menyampaikan Komisi VI DPR meminta ID Food mampu mengangkat brand perusahaan produsen pangan nasional yang berkelas dunia. Selain juga terlibat secara aktif dan strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.
"Komisi VI juga meminta PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai induk holding melakukan sinergi antarBUMN dalam menciptakan ekosistem produksi pertanian dengan menghadirkan solusi holistik," ujar Hekal saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan, holding BUMN pangan merupakan salah satu upaya transformasi dari Kementerian BUMN dalam penguatan ekosistem pangan di dalam BUMN. Arief menyampaikan ID Food tak sekadar mampu menjadi andalan bagi ketahanan pangan dalam negeri, melainkan juga dapat berbicara lebih banyak di pasar global.
"Kami mulai mengembangkan pasar internasional, yang sebelumnya hanya bermain di pasar dalam negeri, kita sudah mulai go global," ujar Arief.
Arief mengatakan ID Food telah berhasil melakukan ekspor ikan, gurita, kopi, hingga beras premium ke AS, Jepang, Thailand, dan Filipina. Arief berharap volume ekspor produk ID Food dan anak usaha dapat terus meningkat.
"Kami beberapa pekan lalu juga mengekspor kopi ke Mesir, kemudian beras premium ke Arab Saudi. Ini merupakan langkah awal yang baik bagi ID Food yang ditingkatkan adalah jumlah volume ekspor ke depan," ungkap Arief.