RSA UGM Siapkan Layanan PCR 4-6 Jam

Layanan baru PCR memakai alat deteksi yang memiliki sistem ekstraksi otomatis.

Dokumen.
Tenaga kesehatan di RSA UGM siap memberkan layanan PCR.
Rep: Wahyu Suryana Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM membuka layanan tes Polymerase Reaction Chain (PCR) yang dapat memberi hasil dalam waktu relatif cepat 4-6 jam. Layanan ini beroperasi di Gedung Yudistira lantai satu RSA UGM mulai 20 Februari 2022.

Kepala Instalasi Lab Klinik Terpadu RSA UGM, dr Riswan Hadi Kusuma mengatakan, rangkaian pemeriksaan PCR mulai dari preparasi sampel sampai hasil ke luar dari alat perlu 4-6 jam. Ini jadi peningkatan kapasitas melakukan deteksi Covid-19.

RSA UGM sendiri sudah membuka layanan swab 24 jam yang terbagi dalam beberapa jam layanan. Layanan baru PCR yang lebih cepat ini dilaksanakan mulai 08.00-12.00, sedangkan layanan PCR dengan metode lama dilaksanakan mulai 14.00-20.00.

"Dengan dua shift pemeriksaan PCR, dapat mempercepat waktu tunggu hasil PCR, sehingga pasien bisa mendapatkan kepastian hasil lebih cepat," kata Riswan, Jumat (18/2/2022).

Ia menerangkan, layanan baru PCR dilakukan memakai alat deteksi yang memiliki sistem ekstraksi otomatis. Kemampuan alat untuk melaksanakan ekstraksi secara otomatis inilah yang memungkinkan pemrosesan sampel berlangsung lebih cepat.

Biasanya, ekstraksi dilakukan secara manual oleh petugas lab, kemudian baru dimasukkan ke alat dan proses ini bisa menghabiskan waktu hingga dua jam. Keunggulan alat ini proses ekstraksi bisa dilakukan dalam alat ini sendiri.

Saat ini, RSA UGM memiliki dua alat deteksi Covid-19 dengan sistem ekstraksi otomatis, masing-masing mampu memproses sampai 14 sampel dalam 3,5 jam. Dalam satu shift layanan PCR, jumlah sampel yang dapat diproses mencapai 56 sampel.

Riswan menerangkan, alat ini sendiri merupakan hibah yang diterima RSA UGM pada akhir 2021 lalu. Setelah menerima alat tersebut, sejumlah prosedur persiapan harus terlebih dulu dilakukan sebelum layanan PCR dapat dibuka secara optimal.

Ia menambahkan, laboratorium khusus memang harus dibangun dalam rangka memenuhi standar Biosafety Level II. Setelah itu, dilaksanakan serangkaian proses uji coba sebelum layanan ini beroperasi secara penuh 20 Februari 2022 mendatang.

"Uji coba kita lakukan dua pekan, dan jika tidak ada kendala pada Ahad sudah akan kita buka untuk layanan," ujar Riswan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler