329 RS Jateng dan DIY Terapkan Antrean Daring

Dengan pasien mengantre secara daring maka bisa mengefisienkan waktu tunggu.

Republika/Imas Damayanti
329 RS Jateng dan DIY Terapkan Antrean Daring (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Sebanyak 329 rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY sudah menerapkan antrean pasien secara daring atau online yang merupakan inisiasi dari BPJS Kesehatan.

Baca Juga


"Yang jelas BPJS Kesehatan berkeinginan melakukan terobosan dan inovasi untuk meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada kegiatan pemberian penghargaan dan peluncuran antrean online JKN RS PKU Muhammadiyah Surakarta di Solo, Jumat (18/2/2022).

Dengan pasien mengantre secara daring maka bisa mengefisienkan waktu tunggu. Ia mengatakan BPJS Kesehatan sejauh ini juga sudah mengembangkan beragam terobosan untuk menyederhanakan proses bisnis di tingkat rujukan.

Terobosan lain yang juga dilakukan oleh BPJS kesehatan yakni saat ini sebanyak 2.816 rumah sakit sudah memanfaatkan virtual Cclaim (V-Claim) untuk memproses pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan.

Terkait dengan pemberian penghargaan kepada RS PKU Muhammadiyah Surakarta tersebut diharapkan dapat memacu rumah sakit lainnya untuk segera mengadopsi sistem antrean berbasis daring.

"Selain itu juga giat berlomba menciptakan inovasi pelayanan berbasis teknologi informasi, mendorong kapasitas dan kompetensi SDM, hingga meningkatkan infrastruktur demi memenuhi kebutuhan peserta JKN-KIS," katanya.

Selain RS PKU Muhammadiyah Surakarta, rumah sakit lainnya yang memperoleh apresiasi serupa adalah RS UNS Surakarta. Secara keseluruhan, sampai dengan Januari 2022 dari 2.769 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sebanyak 1.560 rumah sakit telah mengimplementasikan antrean online yang terkoneksi dengan Mobile JKN.

"Di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, dari 382 rumah sakit mitra BPJS Kesehatan sudah 329 rumah sakit yang menerapkannya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengatakan penerapan sistem antrean secara daring tersebut memerlukan keterlibatan aktif fasilitas kesehatan agar bisa berjalan lancar.

"Dengan demikian dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan peserta JKN-KIS. Terima kasih kepada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang telah menerapkan layanan berbasis digital untuk memudahkan dan mempercepat proses administrasi peserta JKN-KIS," katanya.

Sementara itu, Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta Mardiatmo mengatakan rumah sakit tersebut mendukung dan selalu berusaha untuk terlibat secara langsung dan aktif untuk menyukseskan berbagai program yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan.

"Dalam pelayanannya PKU melayani JKN-KIS dengan baik, benar, dan bermartabat. Komitmen tersebut terus kami jaga dan kami lanjutkan sampai kapanpun juga. Selain bentuk pelayanan langsung kepada pasien baik rawat jalan maupun inap juga inovasi pelayanan secara terus-menerus. Tujuannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat termasuk peserta BPJS Kesehatan," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler