Sidebar

Gedung PCNU Kota Surabaya Bakal Dijadikan Museum

Saturday, 19 Feb 2022 21:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan saat puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022). Harlah ke-99 NU itu mengusung tema Menyongsong 100 Tahun NU Merawat Jagat Membangun Peradaban.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya menyetujui Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya di Jalan Bubutan dijadikan museum.

Baca Juga


"Saya setuju ini dijadikan museum supaya bisa terjamin perawatannya," ujarnya di sela tahlilan mengenang Hari Lahir ke-99 NU di Kantor PCNU Surabaya, Kamis Kemarin.

Meski akan dijadikan museum, Gus Yahya tetap minta aktivitas spiritual keagamaan di gedung ini tetap diizinkan. "Tetap pada waktu-waktu tertentu digunakan tempat bermujahadah, sehingga energi spiritual gedung ini tetap bisa dirasakan," ucapnya.

Gedung PCNU Kota Surabaya merupakan cagar budaya dan memiliki nilai historis tinggi bagi kelahiran NU. Dalam bahasa Belanda gedung ini dinamai Hoofdbestuur yang berarti pengurus besar atau kantor pusat .

Memang dahulu bangunan ini menjadi kantor pusat PBNU sebelum akhirnya berpindah ke Pasuruan dan Madiun, hingga akhirnya pindah ke Jakarta.Di gedung ini KH Hasyim Asy'ari dan ulama se-Jawa dan Madura merumuskan resolusi jihad untuk melawan penjajah pada 21 dan 22 Oktober 1945.

Karena itu, kata dia, mempertahankan Gedung PCNU Kota Surabaya sebagai cagar budaya adalah bagian dari cara PBNU untuk terus menjaga ikatan antara generasi masa kini kepada asal mula berdirinya NU.

 

Berita terkait

Berita Lainnya