Ini Penampakan Bintang Pertama yang Dipotret Teleskop James Webb
Teleskop telah menyelaraskan segmen cermin observatorium.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Teleskop Luar Angkasa James Webb memotret bintang yang pertama. Teleskop itu telah menyelesaikan tahap besar pertama dalam proses panjang menyelaraskan cermin utama, yakni 18 segmentasi observatorium.
Sebuah bintang tunggal yang diamati oleh observatorium sengaja diubah 18 kali menjadi bentuk heksagonal. Pada akhirnya, 18 gambar yang ditangkap oleh masing-masing segmen cermin observatorium akan disejajarkan menjadi satu fokus yang tajam.
“Gambar yang dihasilkan menunjukkan tim telah memindahkan masing-masing dari 18 segmen cermin utama Webb untuk membawa 18 salinan bintang tunggal yang tidak fokus ke dalam formasi heksagonal yang direncanakan,” tulis pejabat NASA dalam sebuah posting blog Jumat (18/2/2022), dilansir dari Space, Ahad (20/2/2022).
“Gambar bintang diarahkan ke pola khusus ini sehingga mereka memiliki lokasi relatif yang sama dengan cermin fisik,” kata Matthew Lallo, ilmuwan sistem dan manajer cabang teleskop di Space Telescope Science Institute, yang mengelola Webb, dalam rilisnya.
Selanjutnya, observatorium akan memulai apa yang disebut insinyur sebagai “penyelarasan segmen”. Penyelarasan segmen akan memperbaiki kesalahan pemosisian yang lebih besar di segmen individu cermin utama dan memperbarui penyelarasan cermin sekunder.
Setelah penyelarasan segmen selesai dengan sukses, tim akan memulai fase ketiga- “penumpukan gambar”-yang pada akhirnya akan membawa 18 gambar di atas satu sama lain menjadi satu tampilan yang jelas.
Lallo mengatakan prosedur tiga fase akan memungkinkan tim untuk mengalami cara yang intuitif dan alami untuk memvisualisasikan perubahan selama proses berlangsung.
“Manfaat lain adalah kita sekarang dapat benar-benar menyaksikan cermin utama perlahan-lahan terbentuk menjadi bentuk yang tepat dan diinginkan,” tambah Lallo.
Menyejajarkan cermin dengan benar adalah tujuan utama commissioning Webb, yang diharapkan selesai pada musim panas. Misi diluncurkan 25 Desember 2021, dengan tujuan ambisius untuk melihat alam semesta awal, exoplanet, dan tempat menarik lainnya di kosmos.