Teleskop Hubble Tangkap Galaksi Kerdil Bersinar dalam Awan Merah

Galaksi kecil berbentuk tidak beraturan, yang terletak di konstelasi Pictor.

hubble/esa
Dalam gambar baru yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, galaksi kerdil NGC 1705 bersinar dalam awan cahaya terang dan awan merah.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Luar Angkasa Hubble melihat ledakan bintang kosmik yang aneh. Dalam gambar baru yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, galaksi kerdil NGC 1705 bersinar dalam awan cahaya terang dan awan merah.

Baca Juga


Galaksi kecil berbentuk tidak beraturan, yang terletak di konstelasi Pictor sekitar 17 juta tahun cahaya dari Bumi. Badan Antariksa Eropa (ESA) menggambarkan objek itu sebagai “kosmik eksentrik”. Dilansir dari Space, Selasa (1/2/2022), NGC 1705 melewati fase “semburan bintang”, yang berarti mengalami tingkat pembentukan bintang yang luar biasa tinggi.

Galaksi kerdil tidak beraturan seperti ini biasanya memiliki lebih sedikit unsur daripada galaksi yang lebih besar dan sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Karena itu, mereka dianggap mirip dengan galaksi paling awal di alam semesta.

Gambar ini diambil dengan menggunakan Wide Field Camera 3 Hubble untuk mengamati panjang gelombang cahaya tertentu yang dikenal sebagai H-alpha. Dengan melihat panjang gelombang ini, para astronom berharap dapat mendeteksi area di mana bintang muda yang energik menerangi awan gas di sekitar mereka dengan sinar ultraviolet.

Hubble terakhir kali memandang NGC 1705 pada tahun 1999 ketika para astronom menggunakan kamera teleskop (pada saat itu, Wide Field Planetary Camera 2) untuk mengamati pusat galaksi. Pengamatan baru ini, yang menggunakan teknologi yang jauh lebih baru di Hubble, dapat memberikan lebih banyak detail dan tampilan galaksi yang lebih lengkap.

Sebelumnya, Hubble telah menangkap gambar luar angkasa yang menakjubkan. Gambar itu berasal dari galaksi jauh NGC 3381. Terletak 115 juta tahun cahaya, bentuk elegan ini adalah galaksi spiral klasik, yang berada di konstelasi Vela.

Konstelasi Vela memiliki sejarah yang menarik dan terkait dengan bahari, seperti yang dijelaskan oleh para ilmuwan Hubble dalam pernyataan Badan Antariksa Amerika (NASA).

“Vela awalnya adalah bagian dari konstelasi yang jauh lebih besar, yang dikenal sebagai Argo Navis setelah kapal dongeng Argo dari mitologi Yunani. Argo Navis dibagi menjadi tiga bagian terpisah yang disebut Carina, Puppis, dan Vela -masing-masing dinamai bagian dari Argo. Sebagaimana layaknya sebuah galaksi di konstelasi yang terinspirasi laut, tepi luar NGC 3318 hampir menyerupai layar kapal yang tertiup angin sepoi-sepoi,” kata pernyataan NASA, dilansir dari Digital Trends, Senin (24/1/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler