Menguat Lagi, Harga Emas Naik Rp 3.000 Jadi Rp 972.000 pada Awal Pekan
Harga emas kemungkinan terus naik hingga 2.000 dolar AS per troy ons
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emas berpeluang bergerak naik pada hari ini, Senin (21/2). Monex Investindo Futures mengatakan penguatan harga emas hari ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di tengah konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.
"Kenaikan terjadi dibalik outlook permintaan aset safe haven karena kekhawatiran terhadap ketegangan Ukraina dan Rusia," kata Monex Investindo Futures dalam risetnya, Senin (21/2).
Harga jual emas Antam pada awal pekan ini naik sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 972.000. Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) yang mengalami kenaikan sebesar Rp 4.000 dari Rp 874.000 per gram menjadi Rp 878.000 per gram.
Sementara harga emas dunia di pasar spot juga tercatat naik sebesar 0,36 persen menjadi 1.904,61 dolar AS per troy ons. Menurut Monex Investindo Futures, emas berpeluang dibeli selama bergerak di atas level support di 1.900 karena berpotensi bergerak naik membidik 1.912.
Namun jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level 1900, Monex Investindo Futurea memproyeksi emas berpeluang dijual karena berpotensi bergerak turun lebih lanjut menguji support selanjutnya di 1892.
Senada, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan emas akan terus bergerak naik. Dalam waktu dekat, Ibrahim mengatakan, harga emas bahka mampu menembus level 2.000 dolar AS per troy ons.
Potensi pecahnya perang di Ukraina akan menjadi faktor utama yang akan mendongkrak harga emas. Dengan kisaran harga emas global sebesar 2.000 dolar AS per troy ons, Ibrahim memeperkirakan, harga logam mulia di dalam negeri bisa mencapai Rp1,02 juta per gram.
Baca juga: BNN Aceh Tangkap Dua Sopir Truk Diduga Gunakan Narkoba
"Perang Ukraina didepan mata, harga emas dunia siap menuju 2.000 dolar AS per troy ons," kata Ibrahim.