Muslim Winnipeg Kembali Gelar Bazar
IHRAM.CO.ID,WINNIPEG--- Komunitas Muslim Winnipeg kembali menggelar bazar setelah vakum lebih dari dua tahun karena pandemi Covid-19. Digagas Asosiasi Islam Manitoba, bazar itu mempertemukan muslim pada akhir pekan lalu. Seperti dilansir oleh Iqna.ir pada Selasa (22/1) Sajida Ghalib merupakan salah satu penjual di bazar tersebut. Ia pemilik toko busana, aksesoris dan perhiasan, serta makanan. Ia mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam bazar tersebut. Usaha Ghalib adalah satu dari puluhan stand usaha yang mengikuti bazar di Masjid Agung Waverley itu.
Sejak jam pertama dibuka, pelanggan memadati tempat. Pemandangan itu menjadi sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi sampai pembatasan kesehatan Covid-19 dilonggarkan awal pekan ini.
"Banyak dari mereka menderita selama Covid, beberapa dari mereka benar-benar berhenti bekerja atau mereka tutup. Beberapa dari mereka kembali berbisnis, jadi kami berharap yang terbaik untuk mereka," kata Direktur pelaksana Asosiasi Islam Manitoba, Raed Hamdam.
Ghalib yang menjual perhiasan yang diimpor dari Pakistan mengatakan biaya telah meningkat secara signifikan selama pandemi dan acara seperti bazaar penting bagi bisnis seperti miliknya.
"Terutama saya karena saya tidak bekerja. Saya memiliki pelanggan yang sangat kecil, layanan klien. Jadi bazaar semacam ini sangat bagus untuk kami para wanita bisnis rumahan," katanya.
Sahar Aljundi, pemilik L'Art de Damas yang menjual data-x-item untuk Ramadhan, seperti Quran dan lampu, serta hijab, yang menurutnya sulit ditemukan di toko-toko lokal.
“Menyenangkan sekali. Rasanya Ramadhan benar-benar akan datang dan sangat menyenangkan melihat wajah semua orang setelah sekian lama karena biasanya semuanya online. Sangat menyenangkan, sangat ramah," katanya
Asosiasi Islam biasanya mengadakan bazaar setiap tahun sebelum Ramadhan. Tahun ini akan ada lebih banyak lagi bazar termasuk satu lagi sebelum dimulainya Ramadhan di bulan April.
Asosiasi Islam Manitoba menegaskan pihaknya akan terus mendukung usaha kecil di masyarakat yang kebanyakan dari mereka bekerja dari rumah atau mereka memiliki toko kecil sendiri.
Andrian Saputra