Kilang RU VI Balongan Berhenti Total, Ada Apa?

Selama TA, kebutuhan BBM di dalam negeri sudah dipesiapkan sejak tiga bulan lalu.

Istimewa
Kilang Setop Total: Pengerjaan proyek ini, mengharuskan kilang shutdown (setop produksi) dengan rentang waktu selama 45 hari kalender.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, tengah melakukan pekerja besar turn around (TA/perawatan skala besar). Pengerjaan proyek ini, mengharuskan kilang shutdown (setop produksi) dengan rentang waktu selama 45 hari kalender.


Meski demikian, masyarakat di wilayah ibu kota DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tak perlu khawatir tentang kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan gas-nya. Pasalnya, Pertamina telah mempersiapkan kebutuhan BBM dalam negeri itu, sejak tiga bulan lalu. 

"Kebutuhan BBM dan non BBM dalam negeri, aman. Stok BBM sudah dipersiapkan sejak tiga bulan lalu," kata rea Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto yang dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/2/2022).. 

"Karena ini perawatan yang besar, maka kilang berhenti total, Kita sudah berkoordinasi dengan kantor pusat (Pertamina) dan Refinery Unit (RU) lain," katanya lagi.

Kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, akan melakukan pekerja besar turn around (TA/perawatan skala besar) pada akhir Februari 2022 atau awal Maret 2022. Melalui perawatan ini, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 125 ribu barel/hari, menjadi 150 Ribu barel/hari.

Kilang Balongan memiliki produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene dan produk non BBM. Wajar, bila Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler