WNI yang Dievakuasi di Ukraina Terus Bertambah

Sebelumnya sebanyak 25 WNI berhasil dievakuasi dari Odessa ke Rumania.

AP/Oleksandr Ratushniak
Prajurit Ukraina berjalan di pecahan pesawat yang jatuh terlihat di di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Tidak jelas pesawat apa yang jatuh dan apa yang menjatuhkannya di tengah invasi Rusia di Ukraina Rusia mendesak invasi ke Ukraina ke pinggiran ibukota setelah melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirim pasukan dan tank dari tiga sisi.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) terus menambah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Ukraina. Sementara invasi Rusia ke Ukraina semakin buruk setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan unit kekuatan nuklir untuk mengambil posisi siaga tinggi.

Baca Juga


"Hari ini (28/2) 6 WNI dan 1 WNA (pasangan WNI) berhasil dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow Polandia. Mereka dalam keadaan sehat," cicit Kemlu di media sosial Twitter, Ahad (28/2/2022).

Sebelumnya sebanyak 25 WNI berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina ke Rumania. Setelah tiba di Rumania para WNI dibawa ke Bucharest. Kemlu terus memastikan evakuasi seluruh WNI di berbagai kota di Ukraina.

Pada Jumat (25/2/2022) lalu pemerintah Indonesia menyatakan siap menggelar proses mengevakuasi WNI dari Ukraina. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Sekjen Kemenkumham) Andap Budhi Revianto mengatakan, hal tersebut dilakukan menyusul eskalasi militer dalam konflik Rusia-Ukraina.

"Dalam fungsi Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, telah mempersiapkan diri menghadapi kontinjensi dalam rangka evakuasi WNI dari Ukraina," kata Andap.

Dia mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 140 WNI di Ukraina dan dilaporkan berada dalam kondisi aman. Namun, kata Andap, tidak menutup kemungkinan konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memburuk, sehingga bisa mengancam keselamatan WNI.

Satu hari sebelumnya Kedutaan Besar (KBRI) di Kiev sedang mematangkan skenario kontinjensi, termasuk untuk mengevakuasi 138 warga negara Indonesia (WNI) jika situasi memburuk.  Melalui rencana kontijensi, KBRI Kiev bersama Kemenlu menyusun skenario situasi darurat dari status siaga 3, siaga 2, dan siaga 1.

Salah satunya, pihak KBRI Kiev sudah meminta WNI yang berada di Ukraina berkumpul di KBRI Kiev sebelum akan dilakukan rencana evakuasi lebih lanjut jika keadaan memburuk. Sebagian besar WNI berada di Kiev, Odessa, dan wilayah lain.

Namun, ada 11 dari 138 WNI saat ini tinggal di Ukraina timur seperti di Donetsk dan Luhansk. Berdasarkan komunikasi Kemenlu, hingga Jumat lalu para WNI masih dalam keadaan sehat, tenang, dan aman.

Sementara itu Putin memerintahkan komando militernya untuk menyiagakan pasukan nuklir. Perintah ini disampaikan setelah pasukan Ukraina yang mempertahankan Kota Kharkiv mengatakan mereka membalas serangan pasukan Rusia.

 

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan Putin melanjutkan perang dengan sikap yang sama sekali tidak bisa diterima. "Dan kami harus terus menahan tindakannya dengan cara sekuat mungkin," kata Thomas Greenfield, Ahad (27/2/2022).

Di hari keempat serangan terbesar satu negara ke negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II kantor kepresidenan Ukraina mengatakan negosiasi antara Kiev dan Moskow akan digelar di perbatasan Ukraina-Belarusia. Pertemuan itu akan dilakukan tanpa syarat.

Ribuan rakyat sipil Ukraina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak melarikan dari serangan Rusia ke negara tetangganya itu. Ibukota Kiev masih dikuasai pemerintah Ukraina. Presiden Volodymyr Zelenskiy mengajak rakyatnya bersatu melawan invasi meski rudal-rudal Rusia terus menghantam infrastruktur sipil.

Namun kini Putin yang menyebut invasi ini sebagai "operasi militer khusus" membawa elemen baru pada perang ini ke tahap yang mengkhawatirkan. Ia memerintahkan pasukan deterensi yang merupakan unit-unit dengan kekuatan nuklir untuk siaga tingkat tinggi.

Ia menyinggung pernyataan agresif pemimpin-pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sanksi-sanksi yang diterapkan negara-negara Barat pada Moskow.

"Seperti yang anda lihat, negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat pada negara kita dalam dimensi ekonomi, maksud saya sanksi-sanksi ilegal yang sudah sangat dikenal semua orang, tapi pejabat tinggi yang memimpin negara-negara NATO juga membiarkan diri mereka menyampaikan pernyataan agresif mengenai negara kita," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pasukan dan kendaraan lapis baja Rusia bergerak ke Kota Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua Ukraina. Saksi mata melaporkan adanya baku tembakan dan ledakan. Tapi pihak berwenang kota mengatakan pasukan Ukraina menyerang balik serangan Rusia.

 

"Kendali atas Kharkiv sepenuhnya milik kami! Angkatan Bersenjata, polisi dan pasukan pertahanan bekerja dan kota sepenuhnya dibersihkan dari musuh," kata gubernur regional Oleh Sinegubov.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler