Per Jumat, Sekitar 4.831 Rumah Warga di Pasaman Barat Rusak Akibat Gempa

Data sementara menyatakan sebanyak 770 unit rumah mengalami rusak berat.

ANTARA/Muhammad Arif Pribadi/Lmo/aww.
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Nagari Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.
Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN -- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, hingga Jumat ini mencatat 4.831 unit rumah masyarakat rusak akibat gempa beberapa waktu lalu. Data sementara itu menyebut merinci, rumah dengan kondisi rusak berat sebanyak 770 unit, rusak sedang 3.075 unit, dan rusak ringan 986 unit.

Baca Juga


"Data kerusakan akibat gempa terus divalidasi di lapangan oleh tim gabungan Satuan Tugas Tanggap Bencana Pasaman Barat," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Azhar di Simpang Empat, Jumat (4/3/2022).

Kerusakan itu paling banyak di Kecamatan Talamau dan diikuti di Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali. Untuk kerusakan fasilitas pendidikan sebanyak 54 unit dengan rusak berat 21, rusak sedang 14, dan rusak ringan 20 unit bangunan.

Fasilitas kesehatan yang rusak 13 bangunan dengan rincian lima unit rusak berat, empat unit rusak sedang, dan empat unit rusak ringan. Untuk fasilitas ibadah 40 unit, dengan rusak berat 16 unit, rusak sedang 7 unit, dan rusak ringan 3 unit.

Sebanyak 26 infrastruktur mengalami kerusakan dengan rusak berat 16 unit, rusak sedang 7 unit, dan rusak ringan 3 unit. Untuk gedung pemerintahan sekitar 17 unit dengan rusak berat 1 bangunan, 7 rusak sedang, dan 9 rusak ringan.

"Untuk korban meninggal dunia sampai saat ini mencapai tujuh orang. Luka berat 45 orang dan luka ringan 336 orang," kata dia. Azhar menyebut data dampak gempa akan terus divalidasi setiap hari oleh petugas sampai habis masa tanggap darurat 10 Maret 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler