NASA Buka Sampel Bulan Tersegel yang Dibawa oleh Misi Apollo 17

Ilmuwan mencoba mengamati gas volatil yang mungkin keluar dari sampel tanah Bulan.

nasa
Ilmuwan NASA membuka sampel bulan dari misi Apollo 17 untuk mengamati gas apa yang kemungkinan keluar dari tabung vakum.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON-- Pada 50 tahun yang lalu, komandan Apollo 17 Eugene Cernan dan ahli geologi-astronaut Harrison Schmitt membawa tabung 36 cm berisi sampel tanah permukaan bulan. Tabung yang disegel vakum dibawa kembali ke Bumi. Sampel ini disimpan di dalam wadah pelindung luar,  di ruang hampa udara, di John Space Center, Houston.

Baca Juga


Batu dan tanah murni dalam dua tabung tersebut disimpan dengan sampel lain yang dipilih untuk menunggu analisis oleh ilmuwan masa depan menggunakan instrumen yang lebih maju. Program ini dikelola oleh Divisi Penelitian dan Eksplorasi Astromaterial NASA, atau ANGSA.

“Inisiatif ANGSA dirancang untuk memeriksa sampel yang disimpan dan disegel secara khusus ini,” ujar Lori Glaze, direktur ilmu planet NASA, dilansir dari Astronomy Why, Senin (7/3/2022).

Sekarang, setengah abad kemudian, NASA sedang dalam proses membuka salah satu tabung Apollo 17-sampel chace ANGSA 73001- untuk mempelajari materi di dalamnya dengan peralatan canggih. Pertama-tama, para peneliti ingin menangkap zat volatil yang mungkin ada di tanah yang dulu sangat dingin, bahan yang akan segera menguap pada suhu kamar.

Untuk melakukannya, perangkat unik dikembangkan untuk menembus wadah luar, menangkap dan menganalisis jejak gas apa pun yang mungkin ada. Analisis menunjukkan tidak ada yang tidak biasa, menunjukkan wadah sampel interior tetap tertutup rapat. Selama beberapa bulan kedepan, tim akan menembus wadah sampel interior dan menentukan jenis gas apa, jika ada, yang mungkin ada sebelum mengeluarkan batu dan tanah untuk studi terperinci.

Sampel Apollo 17 dikumpulkan dari garis lintang dekat khatulistiwa Bulan. Kini, NASA sedang bersiap untuk mengirim beberapa misi, termasuk astronaut, ke wilayah kutub selatan di mana es mungkin ada di kawah yang dibayangi secara permanen.

“Memahami sejarah geologi dan evolusi sampel Bulan di lokasi pendaratan Apollo akan membantu kami mempersiapkan jenis sampel yang mungkin ditemui selama misi Artemis,” kata kepala sains NASA Thomas Zurbuchen.

“Misi Artemis bertujuan membawa kembali sampel dingin dan tertutup dari dekat Kutub Selatan Bulan. Ini adalah kesempatan belajar yang menarik untuk memahami alat diperlukan untuk mengumpulkan dan mengangkut sampel ini, untuk menganalisisnya, dan untuk menyimpannya di Bumi untuk generasi ilmuwan masa depan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler