Voice of Baceprot: Dulu Banyak yang Suruh Kami Berhenti Bermusik

Voice of Baceprot menceritakan kisah mereka melawan stereotip terhadap perempuan.

Dok Google Indonesia
Voice of Baceprot akan merilis single bertepatan dengan hari perempuan internasional. Personel grup band metal ini sempat menghadapi stereotip terhadap perempuan berhijab.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band metal Voice of Baceprot (VoB) punya cara tersendiri untuk menghadapi stereotip terhadap perempuan. Menurut Marsya sebagai vokalis, awalnya mereka kerap menerima kritikan, bahkan diminta untuk berhenti bermusik karena dianggap tidak cocok dengan penampilan mereka sebagai hijabers.

"Paling banyak adalah yang menyuruh berhenti bermain musik," kata Marsya saat acara virtual bersama Google, Senin (7/3/2022).

Baca Juga


Marsya menyebut, kebanyakan orang berpikir bahwa mereka kurang cocok untuk main musik yang keras dengan penampilan berhijab. Mereka menyarankan untuk berhenti bermusik.

"Atau tetap bermusik tapi lepas hijab," ujar Marsya.

Selain itu, menurut Marsya, banyak juga yang menyarankan mereka untuk fokus di rumah saja. Ia menyebut, hal-hal semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari personel Voice of Baceprot.

Komentar-komentar negatif tersebut, menurut Marsya, datang dari berbagai arah, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar mereka. Pihak keluarga menganggap profesi sebagai pemusik itu tidak bisa menjamin masa depan.

"Di lingkungan juga disangkanya kami mau menyebarkan pengaruh buruk," ujar Marsya.

Meski demikian, Marsya dan rekan satu bandnya, yakni Sitti dan Widi, tak menghiraukan komentar negatif tersebut. Terlebih, ketiganya merasa telah menemukan diri mereka di musik.

"Seiring berjalannya waktu, kami menemukan diri kami di musik. Kami memang sempat takut mengambil langkah, tapi kami akhirnya tetap yakin pada diri sendiri. Kami memutuskan tetap jalan, karena kalau berhenti, justru itu yang mereka inginkan. Kami enggak mau menyerah karena ketakutan," imbuhnya.

Meski musik metal terdengar keras, Marsya mengatakan, yang terpenting dalam bermusik adalah pesan yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya. Menurut Marsya, musik metal banyak menyuarakan keadilan, isu kesetaraan, isu lingkungan, hingga isu kemanusiaan. Hal itulah yang membuat Voice of Baceprot tetap konsisten dengan musik tersebut.

"Kami berniat untuk memasukkan pesan-pesan baik termasuk kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di musik kami. Kami percaya musik memiliki bahasa sendiri yang bisa menyentuh semua usia dan kalangan," kata Marsya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler