Gol A Gong: Selamat Jalan, Hilman, Lupus-mu akan Abadi di Hati Pembaca
Gol A Gong turut berduka atas meninggalnya penulis novel 'Lupus' Hilman Hariwijaya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Gol A Gong menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya sang sahabat, Hilman Hariwijaya. Hilman yang dikenal sebagai penulis seri novel Lupus meninggal dunia pada Rabu (9/3) pagi.
"Selamat jalan, Bro. Saya tidak bisa datang melayat. Saya sedang berada di selat antara Sumbawa dan Flores. Lupus-mu akan abadi di hati pembaca," kata Gong lewat status di media sosial Facebook.
Dua bulan belakangan, Gong sedang menjalani Safari Literasi sebagai Duta Baca Indonesia. Saat dihubungi Republika.co.id, Gong masih ada di atas kapal yang menyeberang menuju Flores.
Gong yang menulis seri novel Balada Si Roy mengaku sedih mendengar kabar Hilman wafat. Dia dan Hilman dulu merupakan satu angkatan di Pengarang Remaja Gramedia. Menurut Gong, Hilman adalah figur yang sangat sederhana.
Hilman merupakan tulang punggung keluarga, tetapi tidak ragu untuk menolong orang. Gong sering mendapat bantuan Hilman, mulai dari undangan makan saat tak punya uang, hingga peluang pekerjaan ketika dia membutuhkan.
Bagi Gong, Hilman sahabat terbaik di masa sulit. Sosok Hilman pendiam dan lebih banyak bekerja. Dia pun penulis yang mumpuni. Pada periode 1980-1990an, Gong menyebut //Lupus// karya Hilman betul-betul menguasai eranya.
Dalam pendapat Gong, Hilman berhasil mendokumentasikan perilaku remaja pada rentang waktu tersebut. Dia meyakini para penulis punya segmen pembaca beragam. Gong dan Hilman membidik ceruk pembaca remaja.
Lewat karyanya masing-masing, Hilman dan Gong menyediakan bacaan untuk remaja. Gong menyebutnya sebagai semacam 'pembinaan' sebelum membaca buku karya Iwan Simatupang, Nh Dini, Remy Sylado, dan Arswendo Atmowiloto.
Sebelum ini, Gong sempat mengetahui bahwa kondisi kesehatan Hilman menurun, salah satunya kabar Hilman mengidap stroke ringan. Setelah itu, Hilman dikabarkan sembuh, tetapi rupanya Allah berkehendak lain.
"Bagi saya, Hilman terlalu cepat pergi. Saya kehilangan sosok sahabat yang bagi saya benar-benar dekat, mudah-mudahan husnul khotimah," ucap pendiri Rumah Dunia di Serang, Banten, tersebut.