Kasus Sub Varian Omicron BA.2 Diharapkan tidak Meningkat di Indonesia

Saat ini, kasus sub varian Omicron BA.2 sudah terjadi di Hong Kong hingga Inggris.

Pixabay
Indonesia mengharapkan sub varian Omicron, yaitu BA.2 yang memicu peningkatan kasus di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris tidak terjadi.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan sub varian Omicron, yaitu BA.2 yang memicu peningkatan kasus di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris tidak terjadi di Indonesia. "Alhamdulillah, kita tidak melihat dan mudah-mudahan tidak akan melihat adanya kenaikan jumlah kasus kembali," ujar Menkes dalam keterangan pers Ratas Evaluasi PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Baca Juga


Ia menyampaikan dalam dua bulan terakhir pemerintah telah melakukan sebanyak 8.032 genome sequencing. Hasilnya, porsi sub varian Omicron BA.2 memang sudah dominan di Indonesia. Dalam rangka mencegah kenaikan kasus dan kematian, Menkes meminta agar masyarakat untuk mempercepat melakukan vaksinasi, khususnya kepada kelompok lanjut usia.

"Hampir seluruh kematian yang terjadi di Hong Kong yang memenuhi rumah sakit-rumah sakit itu terjadi pada lansia. Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita," tuturnya.

Ia mengatakan, vaksinasi lengkap untuk golongan lansia di Hong Kong terbilang cukup rendah, yakni baru mencapai sekitar 26 persen. Oleh karena itu, Menkes menekankan, pentingnya untuk mempercepat melakukan vaksinasi minimal dua dosis, terutama ke para lansia untuk melindungi mereka.

"Kita harus membantu meyakinkan mereka agar bisa divaksinasiminimal dua dosis. Idealnya malah, tiga dosis," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 14 Maret 2022 hingga pukul 18.00 WIB capaian vaksinasi kelompok lansia untuk dosis satu di angka 77,09 persen atau 16,61 juta, sedangkan dosis dua di kisaran 57,53 persen atau 12,39 juta. Target vaksinasi lansia adalah 21,5 juta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler