Polisi Buru Kelompok Separatis Bersenjata yang Bakar Bangunan SMP di Puncak-Papua

Warga di Kabupaten Puncak diminta tetap tenang serta tak terprovokasi dengan hasutan.

ANTARA/HO/Humas Polda Papua
Pembakaran gedung sekolah di Kabupaten Puncak, Papua Tengah (ilustrasi).
Rep: Bambang Noroyono Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Operasi Damai Cartenz kembali mengabarkan aksi kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka yang melakukan pembakaran bangunan sekolah. Bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Agandugume, di Kabupaten Puncak, Papua Tengah dibakar oleh tiga kelompok bersenjata yang akan melakukan penyerangan di wilayah tersebut pada Jumat (14/2/2025).

Baca Juga


Kepala Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhani mengatakan, belum ada catatan korban jiwa dari kejadian tersebut. Akan tetapi, kata dia, dipastikan bangunan SMP Agandugume rata tanah atas kejadian pembakaran tersebut.

“Aksi pembekaran tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak yang dipimpin oleh Tenius Kulua, Kalenak Murib, dan Lekagak Telenggen,” ujar Faizal dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (16/2/2025).

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Yusuf Sutejo menambahkan, tim keamanan dari satuan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih melakukan pengejaran atas tiga kelompok yang melakukan aksi pembakaran bangunan sekolah tersebut. Patroli keamanan terus digelar di wilayah Puncak, Papua Tengah untuk memastikan keselamatan warga dan mencegah potensi ancaman dari kelempok bersenjata.

“Koordinasi dengan pemerintah daerah, serta tokoh-tokoh masyarakat juga terus dilakukan untuk memastikan stabilitas keamanan, dan keselamatan warga,” ujar Sutejo.

Dia meminta agar seluruh warga di Kabupaten Puncak tetap tenang serta tak terprovokasi dengan hasutan atau informasi apa pun yang mengarah pada instabilitas keamanan. “Agar warga tetap mempercayakan sepenuhnya keamanan kepada aparat keamanan dalam menjaga situasi tetap kondusif,” ujar Sutejo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler