Arab Saudi Izinkan Buka Puasa Bersama di Masjidil Haram
Jamaah yang ingin buka puasa di Masjidil Haram harus mendaftar secara online.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi mengizinkan penerbitan dan pembaruan izin sofra, penyebaran atau peletakkan makanan ke jamaah yang diselenggarakan di dalam Masjidil Haram pada Ramadhan 1443 Hijriyah.
Dikutip Saudi Gazette, Rabu (15/3/2022), kepresidenan mengklarifikasi langkah-langkah untuk mengeluarkan izin berbuka puasa di Masjidil Haram dan mengundang mereka yang ingin mendapatkan izin untuk mengunjungi situs. Setelah memasukkan tautan, mereka harus membuat nama pengguna baru lalu mengisi semua data yang diperlukan. Kemudian klik sofra buka puasa untuk urusan orang puasa dan masuk ke layanan buka puasa “Permintaan izin sofra baru.”
Kepresidenan juga mengklarifikasi tata cara perpanjangan izin sebelumnya, yaitu dengan memasukkan tautan login dengan memasukkan username dan password lalu klik sofra urusan orang yang berpuasa. Kemudian tekan tombol layanan “Perpanjangan izin” orang yang berpuasa.
Dilansir di Arab News, pemerintah Arab Saudi mencabut sejumlah langkah pencegahan, seperti jaga jarak di Dua Masjid Suci dan tidak wajib mengenakan masker di luar ruangan. Selain itu, Arab Saudi juga tidak lagi mewajibkan turis menjalani karantina wajib Covid-19 saat tiba di Kerajaan.
Mereka tidak perlu lagi memberikan hasil tes PCR pada saat kedatangan. Namun, semua kedatangan dengan visa kunjungan dalam bentuk apa pun harus mendapatkan asuransi yang mencakup biaya perawatan dari infeksi virus Covid-19.
Meskipun tidak lagi wajib mengenakan masker di luar ruangan, masker tetap masih digunakan di dalam ruangan. Masyarakat juga perlu menunjukkan status kekebalan mereka di aplikasi Tawakkalna untuk memasuki tempat komersial, seperti hotel dan restoran.
“Kami berhak bangga atas apa yang telah diberikan Arab Saudi selama pandemi di semua tingkat kesehatan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi. Karena upaya ini merupakan model penanganan profesional dalam manajemen krisis di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif Komunikasi dan Kesadaran Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi (SFDA) Taiseer Almofarej.
https://www.arabnews.com/node/2040816/saudi-arabia