BI Purwokerto Salurkan Bantuan Korban Banjir Banyumas

Jumlah pengungsi bertambah hingga 1.285 jiwa tersebar di 14 titik pengungsian.

Dokumen
Deputi Kepala KPw BI (kanan) menyerahkan bantuan pada Camat Tambak (kiri) di posko BPBD Kecamatan Tambak, Banyumas.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bantuan terus berdatangan untuk warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang harus mengungsi akibat bencana banjir. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto pun menyalurkan sejumlah bantuan berupa bahan makanan untuk korban bencana banjir di Posko Induk Penanggulangan Bencana Banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas di Kantor Kecamatan Tambak, Banyumas, Senin (21/3/2022) sore.

Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Mursidi berharap banjir cepat surut agar masyarakat bisa beraktivitas dengan normal kembali. "Harapan dari kami tentu air segera surut supaya masyarakat bisa beraktivitas normal. Ke depan mudah-mudahan tidak terjadi lagi dengan perbaikan ekosistem, lingkungan dan sebagainya," ujar Mursidi saat menyerahkan bantuan ke posko BPBD.

Adapun bantuan yang disalurkan BI tersebut berupa 240 kilogram beras, 30 liter minyak goreng, 100 kilogram telur ayam, 100 kaleng ikan sarden kemasan 425 gram, dan 600 bungkus mi instan.

Sementara itu, Camat Tambak, Ika Suprihatin mengatakan, saat ini sudah sepekan sejak warga di beberapa kecamatan harus mengungsi akibat bencana banjir. Posko Induk BPBD untuk korban banjir di Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemrajen didirikan di Kecamatan Tambak karena wilayah tersebut merupakan yang paling luas terdampak banjir.

"Ini sudah hari ketujuh, kami perpanjang tiga hari lagi sampai Kamis (24/3/2022), nanti dievaluasi dan masih bisa diperpanjang 14 hari lagi. Tapi semoga keadaan bisa segera kembali pulih," kata Camat Ika.

Menurutnya, berbagai bantuan yang diterima di posko akan disalurkan ke berbagai wilayah di tiga kecamatan. Saat ini, jumlah posko pengungsian ada sebanyak 14 titik, dengan Desa Plangkapan menjadi salah satu desa yang terisolir karena masih tergenang banjir setinggi kurang lebih 60 cm.

"Warga yang tadinya tidak mengungsi sekarang sudah mulai mengungsi karena airnya sudah mulai naik," ujar Camat Ika. Hujan ekstrem sejak Ahad (13/3/22) telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemrajen sejak Selasa (15/3/22).

Genangan air yang sempat surut juga kembali naik akibat hujan yang terjadi terus menerus dalam sepekan. Bencana banjir juga meluas hingga Desa Pengadegan dan Rawaheng, Kecamatan Wangon pada Jumat (17/3/22).

Data Posko Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Banyumas di Kantor Kecamatan Tambak mencatat, ada sebanyak 17.035 jiwa atau 5.437 KK yang terdampak bencana banjir. Sementara itu jumlah pengungsi bertambah hingga 1.285 jiwa yang tersebar di 14 titik posko pengungsian.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler