TransJakarta-RSUD Pasar Minggu Kerja Sama Periksa Kesehatan Pramudi

Upaya pemeriksaan kesehatan dapat meningkatkan kinerja pramudi saat berkendara.

Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan RSUD Pasar Minggu bekerja sama dalam pemeriksaan kesehatan bagi pramudi bus TransJakarta.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan RSUD Pasar Minggu bekerja sama dalam pemeriksaan kesehatan bagi pramudi bus TransJakarta. Penandatanganan kerja sama (MoU) itu merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait keselamatan berkendara.

Baca Juga


"MoU ini menjadi acuan untuk pemeriksaan kesehatan, terutama pramudi TransJakarta, sehingga semua pramudi standar kesehatan bisa dimonitor," kata Direktur Utama PT TransJakarta Mochammad Yana Aditya di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Yana mengatakan, upaya pemeriksaan kesehatan itu dapat meningkatkan kinerja para pramudi saat berkendara, sehingga meminimalisir potensi kecelakaan. "Dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang didukung oleh RSUD Pasar Minggu, pengemudi kita saat mengemudikan kendaraan dalam kondisi fit sehat," ujar direktur utama salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta ini.

Direktur Utama RSUD Pasar Minggu Yudi Amiarno mengatakan, secara teknis pemeriksaan kesehatan bagi pramudi TransJakarta terbagi menjadi dua. Untuk pramudi berusia di bawah 40 tahun, kata dia, dilakukan pemeriksaan kesehatan fungsi organ secara umum, seperti lever, pankreas, hingga paru-paru, sedangkan pramudi di atas 40 tahun pemeriksaannya lebih rinci lagi.

"Pramudi yang memiliki komornid, seperti penyakit jantung, pemeriksaan menggunakan 'treadmill', sehingga jika ada kelainan akan terlihat," ujar Yudi.

Yudi berharap, hasil pemeriksaan kesehatan pramudi TransJakarta itu dapat menjadi acuan bagi manajemen dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dari segi keselamatan berkendara. "Hasil medical check-up juga dicermati. Kalau ada resiko diabetes maupun hipertensi, akan dievaluasi atau hanya menjadi catatan kertas saja," tutur Yudi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler