Tiga Arsitek Dunia Bangun Hunian Bertema Jepang di Australia

Konsep pengembangan hunian mixed-use yang banyak dicari oleh konsumen pasca pandemi.

Istimewa
(kiri) GM Strategic & Corporate Communications Crown Group Indonesia Bagus Sukmana, Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo (tengah), Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief (kanan).
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga arsitek kelas dunia berkolaborasi menghadirkan kompleks hunian bertema Jepang pertama di negeri kangguru, Australia. Konsep pengembangan hunian dengan gaya hidup mastery by Crown Group ini pun menjadi magnet bagi konsumen dari Indonesia.


Pengembangan hunian mixed-use bertema Jepang pertama di Australia akan menampakkan wajahnya pada tahun 2024. Desainnya dari Kengo Kuma, Koichi Takada Architects, dan Silvester Fuller yang akan menghadirkan konsep pengembangan hunian mixed-use yang banyak dicari oleh konsumen pasca pandemi.

Kengo Kuma sendiri dianggap sebagai salah satu arsitek kontemporer asal Jepang yang paling signifikan. Profesor di Departemen Arsitektur (Sekolah Pascasarjana Teknik) di Universitas Tokyo ini juga masuk dalam daftar The 100 Most Influential People of 2021 dari TIME Magazine.

Sementara Koichi Takada adalah arsitek yang merancang Arc by Crown Group serta Infinity by Crown Group yang banyak sekali mendapatkan penghargaan internasional. Pada 2021 Koichi Takada Architects dinobatkan sebagai Best Overall Einner pada Architizer A+Firm Awards 2021 di New York untuk kategori Medium Firm.

Direktur Penjualan dan Pemasaran Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo, mengungkapkan, banyak sekali konsumen Indonesia yang tertarik dengan konsep gaya hidup dari Mastery by Crown Group. “Sejak awal diluncurkan banyak konsumen kami dari Indonesia yang tertarik dengan gaya hidup penuh kemudahan yang ditawarkan Mastery by Crown Group,” ujar dia dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/3/2022).

“Gaya desain dari Mastery by Crown Group yang sangat sesuai dengan tuntutan gaya hidup pasca-pandemi Covid-19 ini, sangat dicari oleh mayoritas konsumen baik di Indonesia dan Australia,” imbuh Tyas.

Dikatakannya, pandemi Covid-19 dengan cepat mengubah keinginan dan kebutuhan akan desain futuristik. Seperti lebih banyak ruang, elemen alami, dan pengalaman menyeluruh tepat di depan pintu Anda.

"Saya pikir ini adalah tren desain hunian yang hanya akan semakin penting di masa depan,” ucapnya.

Kawasan suburban Waterloo di mana Mastery by Crown Group berdiri, kata dia, merupakan daerah hunian yang sangat populer di Sydney. Waterloo sendiri menawarkan sebuah kawasan hunian yang nyaman bagi para penghuninya.

"Waterloo menyediakan opsi terbaik bagi mereka yang ingin tetap merasakan gaya hidup urban, sementara menikmati suasana santai khas kawasan suburban," ujarnya.

Menurut Realestate.com.au, kawasan Waterloo paling banyak dihuni oleh Independent Youth (34.6 persen) dan Maturing & Established Independence (24.6 persen) dengan rataan harga sewa unit apartemen dengan dua tempat tidur adalah AU$ 600 per pekannya.

Sementara Mastery by Crown Group juga menawarkan fasilitas bergaya resor khas Crown Group termasuk kolam renang tanpa batas di puncak menara, pusat kebugaran, spa, dan ruang serba guna. Terletak di 48 O’Dea Avenue, Waterloo, pembangunan kompleks hunian tersebut akan menampilkan 368 unit apartemen mewah di lima menara hunian berbeda yang dirancang oleh tiga firma arsitek terkemuka dunia tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler